tirto.id - Tentara Suriah dan sekutunya mengamankan jalan yang menghubungkan Palmyra dengan Deir al-Zor setelah mengalahkan IS. Jalan tersebut merupakan jalur pasokan utama dari wilayah pemerintah ke kota di wilayah timur, kata satuan media Hizbullah, yang dikutip Antara, Sabtu (30/9/2017).
Serangan ISIS, yang dimulai pada Kamis (28/9/2017) merupakan balasan terhadap tentara Suriah dan sekutunya sejak mereka menerobos daerah terpencil untuk sampai ke kota Deir al-Zor pada bulan ini.
"Tentara Suriah dan sekutunya berhasil mengamankan jalan raya penghubung Deir al-Zor dengan Palmyra setelah menggagalkan serangan gencar," kata satuan media Hizbullah.
"Lalu lintas jalan raya itu sudah aman kembali di kedua arah, menuju dan dari Deir al-Zor," tambahya. Hizbullah adalah salah satu sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, bersama Rusia, Iran dan milisi Syiah lainnya.
Pada Jumat (29/9/2017), komandan dari sekutu militer pendukung Bashar mengatakan bahwa jalan yang menghubungkan Deir al-Zor dengan Palmyra hanya dapat digunakan dalam keadaan darurat, dan tentara serta sekutu-sekutunya tengah berusaha untuk merebut kembali wilayah yang dikendalikan oleh kelompok garis keras.
ISIS merebut kota al-Shoula, yang dilalui jalan raya itu, dan komandan tersebut mengatakan setidak-tidaknya 10 petempur Hizbullah tewas dalam pertempuran tersebut. Kelompok ISIS mengatakan telah membunuh sekitar 40 tentara Suriah dan merebut sejumlah kedudukan.
Kemajuan serangan tentara Suriah terhadap Deir al-Zor, dibantu oleh militer Rusia dan milisi dukungan Iran. Mereka berhasil mematahkan pengepungan tiga tahun kelompok ISIS di daerah kantong wilayah yang dikendalikan pemerintah.
Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan bahwa serangan ISIS menewaskan lebih dari 58 tentara Suriah dan pasukan sekutu sejak Kamis.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora