Menuju konten utama
10 Juli 1962

Telstar, Penyambung AS dan Eropa

Putaran bola.
Mengorbit ke angkasa,
membuka era.

Telstar, Penyambung AS dan Eropa
Ilustrasi Mozaik Telstar. tirto.id/Sabit

tirto.id - “Saya sadar,” kata J. F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat, “sebagian konferensi ini disebarluaskan oleh satelit komunikasi Telstar untuk ditonton oleh mereka yang berada di seberang Atlantik.”

Telstar, satelit komunikasi hasil kerjasama antara AT&T, Bell Laboratories, NASA, British General Post Office, dan French National Post, merupakan satelit komunikasi aktif pertama di dunia. Dengan satelit itu, Kennedy mampu menyebarluaskan apa yang disampaikannya dalam pidato di sebuah konferensi tanggal 23 Juli 1962 itu. Kennedy menekankan bahwa Telstar yang disebutnya “memiliki kekuatan untuk cukup untuk menampung pesan bagi dua sisi dunia” itu, “bisa digunakan sebagai sarana perdamaian dan pemahaman.”

Richard Lewis, dalam artikelnya yang terbit di Bulletin of Atomic Scientist edisi Desember 1962, mengatakan bahwa Telstar diciptakan karena dinilai lebih murah dibandingkan mengembangkan jaringan telepon kabel Trans-Atlantik. Semenjak 1927, ketika layanan telepon sanggup menyeberang Atlantik, terjadi lonjakan jumlah sambungan telepon. Dari 11 ribu sambungan telepon, melonjak jadi 4,3 juta sambungan di akhir tahun tersebut.

Kala itu, Bell System, nama awal AT&T, mengoperasikan 600 sirkuit telepon antar samudera. Bell System jadi perusahaan utama sarana telekomunikasi antara masyarakat di Amerika Serikat ke masyarakat di Eropa, atau sebaliknya. Karena kian populer, kapasitas 600 sirkuit telepon perusahaan tersebut harus ditambah. Lewis mengatakan bahwa Bell System mesti menambah sirkuit jadi 1.200 dalam dua tahun sejak 1927. Pada 1970 mereka harus melipatgandakannya jadi 3.000 sirkuit telepon.

“Jauh lebih murah melakukan penambahan sirkuit yang ditempatkan pada satelit,” kata Lewis sebagaimana dikutip dari artikelnya.

Lewis mengatakan bahwa satelit komunikasi pada dasarnya merupakan menara pemancar yang ditempatkan di luar angkasa. Ia, sebetulnya, adalah pemancar gelombang mikro biasa yang umum ditempatkan di atas tanah. Namun, karena posisi penempatannya sangat tinggi, jangkauan satelit komunikasi ribuan kali lebih luas.

Doug Millard, dalam bukunya Satellite: Innovation in Orbit (2016) mengatakan bahwa satelit berasal dari bahasa latin “satelles” yang berarti penjaga. Pada 1611, Johannes Kepler menyebut sidera medicaea, bulannya Jupiter yang ditemukan Galileo, dengan kata satelit. Robert Hook, ilmuwan asal Inggris, pada 1666 pun menulis satelles untuk menyebut bulan temuan Galileo itu.

Satelit buatan, seperti halnya Telstar, merupakan konsep yang rumit. Millard mengatakan bahwa perlu perhitungan presisi “untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa, membuatnya memiliki kecepatan konstan, setidaknya 8 kilometer per detik, yang dapat mengelilingi Bumi terus menerus.” Sputnik, satelit yang diluncurkan pada 1957, merupakan karya manusia pertama yang sukses berdamai dengan kerumitan itu.

Infografik Mozaik Telstar

Satelit Seharga $50 juta

Telstar merupakan satelit yang segala pembiayaannya dilakukan pihak swasta, dalam hal ini AT&T. Untuk mengembangkan Telstar, AT&T merogoh kocek hingga $50 juta (setara dengan $415 juta di era sekarang). Pengembangan Telstar dilakukan di Andover, Maine, Amerika Serikat. Lewis, yang mengutip perkataan Robert S. Kerr, kepala Senate Space Committee, mengatakan bahwa AT&T juga mengeluarkan uang tambahan jutaan dolar untuk mengembangkan proyek lain yang berhubungan/mendukung pengembangan Telstar.

Pengembangan Telstar merupakan lanjutan dari sebuah proyek bernama Echo yang dilakukan pada 1960. Satelit yang dikembangkan dalam proyek Echo berbentuk balon dengan bahan metal. Bahan tersebut berguna sebagai reflektor pasif pada sinyal microwave. Komunikasi terjadi manakala sinyal dari bumi terpantul oleh satelit tersebut.

Telstar merupakan satelit yang dirancang untuk bisa beroperasi selama dua tahun. Satalit berbentuk berlian bundar itu, yang jadi inspirasi bola sepak Piala Dunia 1970, memiliki spin-stabilized (penstabil putaran) berkekuatan 200 rpm (rotation per minutes). Telstar memiliki kekuatan pemancar sebesar 1170 MHz dengan kekuatan Receiver sebesar 6390 MHz. Atas kekuatannya itu, satelit tersebut mampu me-relay (memancarkan) 600 sinyal suara satu arah dan 60 sinyal suara dua arah. Lalu, Telstar pun mampu memancarkan satu sinyal stasiun televisi.

Dalam artikel yang diterbitkan Wired, Telstar membutuhkan daya sebesar 14 watt untuk beroperasi. Daya tersebut dihasilkan melalui 3.600 solar panel yang melapisi Telstar.

Selain untuk mengembangkan, AT&T pun merogok kocek untuk meluncurkan Telstar. Pada NASA, lembaga yang diajak kerjasama untuk meluncurkan si satelit, AT&T membayar uang senilai $2,7 juta (setara dengan $22 juta di era sekarang). Pada 10 Juli 1962, atau 56 tahun lalu, Telstar akhirnya diluncurkan dengan menumpang roket Delta. Telstar diluncurkan ke orbit Bumi rendah (low Earth orbit). Selayaknya definisi satelit pada umumnya, Telstar mengitari Bumi sebagai orbitnya secara penuh tiap dua setengah jam.

Donald H. Martin, dalam buku Communication Satellittes (1988) mengatakan bahwa selepas enam bulan sejak diluncurkan, 400 sesi transmisi bagi telepon, telegram, fax, dan sinyal televisi, sukses dilakukan Telstar. Sementara itu, merujuk apa yang ditulis Lewis, Telstar sukses “mentransmisikan sinyal televisi hitam-putih dan berwarna antara Amerika Serikat dan Eropa [...] dengan kualitas yang baik.”

Baca juga artikel terkait TELSTAR atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Nuran Wibisono