Menuju konten utama

Niat Mandi sebelum Puasa Ramadhan dan Tata Caranya yang Benar

Tata cara dan doa niat mandi wajib sebelum puasa Ramadhan. Apa hukumnya mandi junub puasa Ramadan? Simak penjelasannya di bawah ini.

Niat Mandi sebelum Puasa Ramadhan dan Tata Caranya yang Benar
Ilustrasi Mandi. foto/istockphoto

tirto.id - Tata cara mandi wajib sebelum Ramadhan terbilang sama dengan mandi wajib pada umumnya. Hal tersebut juga berlaku pada bacaan niatnya. Lantas, apa hukumnya mandi junub sebelum puasa Ramadan?

Mandi junub dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar, sehingga seseorang dalam keadaan suci saat memasuki bulan Ramadan. Dalam Islam, menjaga kebersihan dan kesucian diri merupakan bagian penting dari persiapan ibadah, termasuk dalam menyambut bulan suci ini.

Di Indonesia, mandi sebelum puasa Ramadan juga menjadi tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. Dengan tubuh yang bersih dan hati yang suci, umat Muslim diharapkan dapat menjalani ibadah Ramadan dengan lebih khusyuk dan maksimal.

Artikel berikut ini akan membahas mengenai niat mandi wajib sebelum puasa Ramadhan dan cara mandi wajib yang baik.

Hukum Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan

Sejatinya, tidak ada dalil khusus yang mengatur tentang mandi wajib sebelum Ramadan. Kendati demikian, amalan tersebut bisa tetap dilaksanakan sebab tidak ada larangan terhadapnya. Asalkan, amalan mandi junub sebelum puasa Ramadan ini tidak dianggap sebagai suatu kewajiban.

Mandi sebelum puasa Ramadan dapat dimaknai sebagai penerapan salah satu hadis Nabi Muhammad SAW tentang kebersihan. Menghadapi bulan yang suci dengan banyaknya keistimewaan dan ibadahnya, membersihkan diri tentu menjadi sesuatu yang baik, termasuk dengan mandi wajib.

Imam Muslim dalam Shohih Muslim, terjemahan H.A Rozak dan H. Rois Latief, menjabarkan hadis tentang hadis keutamaan kebersihan. Termaktub di halaman 177-178, berikut ini isinya.

"Ishaq bin Mansur menceritakan kepada kami, Habban bin Hilal menceritakan kepada kami, Aban menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepada kami, sesungguhnya Zaid menceritakan kepada Yahya, sesungguhnya Abu Salam menceritakan kepada Zaid dari Abu Malik al-Asy‟ari, dia berkata: Rasulullah s.a.w telah bersabda: 'Kebersihan adalah sebagian dari iman. membaca hamdalah adalah bisa menambah timbangan amal, membaca hamdalah dan subhanallah pahalanya sebesar langit dan bumi. Sembahyang itu pelita, sedekah [derma itu bakti], sabar itu cahaya dan Al-Qur'an akan menjadi kawan atau lawanmu, manusia itu sepanjang hidupnya bekerja untuk keselamatan dirinya atau kecelakaannya.'" (HR. Muslim)

Dalam Islam, mandi dibedakan menjadi dua, yakni mandi wajib dan mandi sunah. Mandi wajib adalah mandi yang harus dilakukan. mandi sunnah sebelum ramadhan

Beberapa kondisi yang membuat seseorang harus mandi wajib di antaranya seperti pasangan suami-istri melakukan hubungan intim (jima’), keluar mani, orang meninggal, serta haid (bagi perempuan).

Sementara itu, mandi sunah adalah mandi yang dianjurkan dikerjakan dan pernah dicontohkan Nabi Muhammad SAW semasa hidup.

Beberapa contoh mandi sunah di antaranya mandi sebelum Salat Jumat, mandi setelah memandikan mayat, dan mandi sunah sebelum Ramadan.

Mandi sebelum puasa Ramadan berupa mandi wajib, karena untuk menghilang hadas besar. Allah Swt. menganjurkan pelaksanaan mandi besar sebagaimana firmannya dalam Surah An-Nisa ayat 43 sebagai berikut:

“Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula [kamu hampiri masjid ketika kamu] dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi [mandi junub].

Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik [suci]; usaplah wajahmu dan tanganmu dengan [debu] itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun,” (QS. An-Nisa [4]: 43).

Bacaan Niat Mandi Ramadhan

Berikut ini lafal niat dan doa mandi wajib yang bisa dibaca:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta'aalaa

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardu karena Allah ta'ala.”

Sementara niat mandi sunnah sebelum Ramadhan seperti dikutip laman NU Online, bacaannya:

نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى

Latin: Nawaitu adâ’al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Mandi Sebelum Puasa Ramadhan

Setelah membahas tentang niat mandi wajib dan niat mandi sunnah sebelum ramadhan, selanjutnya di bawah adalah tata cara mandi sunnah Ramadhan:

1. Ketika masuk kamar mandi, ambil air, basuh tangan terlebih dulu sejumlah 3 kali.

2. Bersihkan segala kotoran/najis yang masih melekat di tubuh.

3. Berwudhu seperti wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Akhiri ini dengan menyiram kedua kaki. Doa sunah sesudah wudhu yang bisa dibaca adalah:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Latin: Asyhadu al-lailaaha illallahu wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhuu warasuuluh. Allaahummaj'alnii minattawwaabiina waj-'alnii minal mutathahhiriin.

Artinya: “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci.”

4. Mandi wajib dimulai dengan mengguyur kepala 3 kali, bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadas dari janabah.

5. Guyur bagian badan sebelah kanan 3 kali, kemudian bagian badan sebelah kiri 3 kali. Jangan lupa gosok tubuh, depan maupun belakang 3 kali; juga di bagian rambut, ditambah jenggot jika memiliki jenggot

6. Pastikan air mengalir ke lipatan kulit dan pangkal rambut. Usahakan agar tangan tidak menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, berwudulah kembali.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Dhita Koesno