tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2025 akan melonjak sebanyak 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Menurut Kemenhub, puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran, yaitu 28 Maret 2025, dengan sekitar 12,1 juta orang melakukan perjalanan.
Sementara itu, puncak arus balik pada H+5 atau 6 April 2025, dengan jumlah pemudik mencapai 31,49 juta orang. Pemerintah telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas, seperti sistem satu arah (one way) dan ganjil genap, untuk mengurangi kemacetan.
Sebagai langkah tambahan dalam memperlancar arus mudik dan balik, jalur fungsional Gending-Kraksaan-Paiton akan beroperasi selama periode Lebaran 2025. Jalur ini bertujuan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama, khusus bagi pemudik menuju wilayah timur Jawa.
Dengan pengoperasian jalur ini, Kemenhub berharap distribusi kendaraan lebih merata sehingga perjalanan mudik menjadi lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat.
Jadwal dan Jam Operasional Jalur Fungsional Gending-Kraksaan-Paiton
Jalur fungsional Gending-Kraksaan-Paiton akan beroperasi selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025. Untuk arus mudik, jalur ini buka mulai 24 Maret hingga 31 Maret 2025 dan hanya dapat digunakan untuk kendaraan yang bergerak ke arah timur, dengan akses keluar di Gerbang Tol Kraksaan dan Gerbang Tol Paiton. Operasional jalur fungsional berlangsung setiap hari dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.
Sementara itu, pada arus balik Lebaran, jalur ini kembali dioperasikan dari 1 April hingga 8 April 2025. Pada fase ini, jalur digunakan untuk kendaraan yang bergerak ke arah barat, dengan akses keluar di Gerbang Tol Kraksaan dan Gerbang Tol Gending. Jam operasional tetap sama, yakni pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Jalur ini berfungsi sebagai alternatif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama selama periode mudik dan balik Lebaran.
Tarif Tol Gending-Kraksaan-Paiton
Selama periode fungsional mudik dan balik Lebaran 2025, ruas tol Gending-Kraksaan-Paiton berlaku tanpa tarif atau gratis. Kebijakan ini berlaku mulai 24 Maret hingga 8 April 2025 sebagai upaya mendukung kelancaran arus lalu lintas bagi pemudik yang melintasi Kabupaten Probolinggo menuju Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Dengan tarif Rp0, Pemerintah berharap dapat mengurangi kepadatan di jalur utama serta memberikan pilihan perjalanan yang lebih efisien.
Pada periode mudik (24-31 Maret), kendaraan hanya dapat keluar melalui Gerbang Tol Kraksaan dan Paiton, sedangkan pada arus balik (1-8 April), kendaraan dari arah timur bisa keluar melalui gerbang yang sama. Jalur ini beroperasi setiap hari dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Dengan adanya kebijakan nol tarif ini, pemudik dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar dan hemat biaya.
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra
