tirto.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menanggapi pernyataan Jusuf Kalla mengenai kemungkinan bergabungnya pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan 3 apabila terjadi putaran kedua pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Deputi Komunikasi 360 TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan bahwa kemungkinan bergabungnya dengan paslon lain terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi-misi serupa. Syarat terpenting adalah paslon tersebut tetap berpihak kepada rakyat kecil.
"TPN Ganjar-Mahfud terbuka dan siap menjalin aliansi dengan semua pihak yang memiliki visi misi yang sama dengan kami, yang berkeinginan menjadikan Indonesia lebih baik, pro rakyat kecil, menjunjung tinggi hukum dan konstitusi, serta anti korupsi," kata Karaniya dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).
Di sisi lain, Karaniya juga mengaku bahwa berdasarkan data yang dimiliki TPN memang pilpres tidak mungkin hanya berlangsung satu kali putaran. Dia menegaskan, apabila memang ada kemenangan satu putaran, maka kecurangan dipastikan terjadi.
"Menurut analisis big data yang kami miliki, Ganjar-Mahfud akan melaju ke putaran ke-2. Hampir tidak mungkin pilpres berlangsung satu putaran kecuali ada kecurangan yang bersifat TSM (terstruktur, sistematis, dan masif)," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) memprediksi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan berkoalisi di putaran kedua. Terlepas, siapapun yang akan lolos maupun gagal dalam Pilpres putaran pertama.
Dalam pandangan JK, dalam setiap Pilpres yang diikuti oleh lebih dari dua pasang calon maka akan ada persekutuan antara satu dengan yang lainnya. Selain itu dia menilai, apabila Pilpres diikuti oleh tiga pasang calon, maka pada umumnya yang berada di urutan kedua dan ketiga secara perolehan suara akan menjadi aliansi.
"Biasanya yang selalu bersatu itu partai yang ranking 2 dan 3. Sehingga bikin koalisi baru," kata JK di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Dia meyakini apabila pasangan calon nomor urut 1 dan 3 bersatu di putaran kedua, besar kemungkinan untuk mengalahkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang secara elektabilitas hingga saat ini masih di atas 40 persen.
"Kan sekiranya, sekiranya tidak pasti, tapi ada kemungkinan," kata JK.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang