Menuju konten utama

Survei Indikator: Kepercayaan Publik ke Jokowi Turun Imbas Beras

Burhanuddin sebut dua hal menjadi pemicu tren kepercayaan ke Jokowi menurun, yakni keadaan ekonomi dan penegakan hukum.

Survei Indikator: Kepercayaan Publik ke Jokowi Turun Imbas Beras
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan penerima bantuan beras di Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

tirto.id - Survei Indikator Politik Indonesia teranyar menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mengalami penurunan. Sebelum pemilu, kepercayaan publik ke Jokowi mencapai 78,6 persen, tapi menurun menjadi 76,6 persen usai pemilu.

Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan dua hal menjadi pemicu tren kepercayaan publik Jokowi mengalami penurunan, yakni keadaan ekonomi nasional dan penegakan hukum.

“Lebih banyak di antara responden yang mengatakan kondisi ekonomi nasional itu buruk atau sangat buruk ketimbang yang mengatakan baik atau sangat baik,” kata Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk Evaluasi Publik atas Pemilu 2024 dan Isu-isu Malpraktik Nasional yang digelar melalui daring diikuti Tirto, Rabu (28/2/2024).

Survei terbaru ini, kata dia, jika dibandingkan dengan survei sebelum pemilu bahwa banyak responden yang mengatakan positif kondisi ekonomi nasional.

“Survei setelah pemilu dilakukan kita temukan mereka yang mengatakan ekonomi nasional buruk itu lebih banyak," ucap Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, persepsi ekonomi nasional menjadi salah satu faktor yang turut menentukan. Hal itu menjadi keuntungan bagi calon presiden-wakil presiden atau partai yang terasosiasi dengan pemerintah mendulang suara.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan salah satu faktor jawaban responden menjawab kondisi ekonomi buruk karena adanya kenaikan harga beras.

“Jadi, kita saksikan dalam beberapa minggu terakhir justru ada peningkatan persepsi negatif terutama karena kelangkaan harga beras dan peningkatan harga beras,” tutur Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan hal ini menjadi masukan buat pemerintah untuk kembali menaikan kepercayaan publik terhadap Jokowi yang akan mengakhiri masa jabatannya.

Di sisi lain, lanjut dia, peringatan serupa dari segi penegakan hukum. Pasalnya, persepsi penegakan hukum nasional dalam survei ini mengalami tren penurunan.

“Ada 76,6% masyarakat yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi hari ini. Kalau kita lihat trennya ada penurunan itu dari 78,6% survei telepon kami sebelum pemilu sekarang jadi 76,6%. Turun kurang lebih 2%," kata Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan dalam survei mereka juga menanyakan alasan kenapa masih puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Dia mengatakan responden menjawab pemerintah banyak memberi bantuan setelah Covid-19.

“Tentu kita harus akui tidak semuanya faktor kepuasan itu akibat bansos. Ada kurang lebih sekitar seperempat yang puas terhadap kinerja presiden Jokowi karena dianggap sukses membangun infrastruktur," tukas Burhanuddin.

Kemudian, ada 15 persen yang menganggap kinerja Jokowi sudah bagus dan orang yang merakyat.

Survei ini dilakukan pada 18-21 Februari 2024 lalu alias usai Pemilu 2024. Survei dilakukan melalui telepon. Target populasi survei warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Baca juga artikel terkait KINERJA JOKOWI atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz