Menuju konten utama

Suriah Akan Tukar Tawanan dengan Pemberontak

Pemerintah Suriah akan membebaskan tahanan apabila pemberontak membebaskan para tawanan mereka menjelang perundingan damai di ibukota Kazakhtstan, Astana pada Senin (13/2/2017).

Suriah Akan Tukar Tawanan dengan Pemberontak
Pemberontak menggendong anak lelaki terluka setelah ledakan bom mobil di Jub al Barazi timur dari kota al-Bab di selatan Suriah, Minggu (15/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Ashawi/cfo/17

tirto.id - Menjelang perundingan damai di ibu kota Kazakhstan, Astana, pemerintah Suriah siap membebaskan tahanan kalau pemberontak membebaskan para tawanan mereka, menurut laporan kantor berita SANA pada Senin (13/2/2017).

"Pemerintah siap...sebagai bagian dari upaya menjelang perundingan di Astana untuk membebaskan para tahanan asalkan para pria, perempuan dan anak-anak termasuk warga sipil dan tentara yang ditawan teroris dibebaskan", menurut laporan SANA merujuk para pemberontak.

Kazakhstan telah mengundang pemerintah dan pemberontak Suriah menghadiri perundingan damai pada Rabu dan Kamis di Astana sebagai tindak lanjut perundingan putaran perdana bulan lalu yang digelar oleh pendukung rezim Damaskus, yakni Rusia dan Iran serta Turki sebagai penyokong pemberontak.

Pemerintah Suriah sepakat membebaskan tahanan sebagai pertukaran bagi pembebasan tawanan pemberontak setelah "keberhasilan pemerintah Suriah membebaskan warga sipil dan tentara yang ditawan oleh berbagai kelompok teroris", menurut laporan SANA.

Pada Rabu, otoritas Suriah membebaskan 55 tahanan, sebagian besar perempuan dan termasuk delapan anak, dengan imbalan pembebasan 57 warga sipil termasuk 19 anak dari kota pesisir Latakia yang dikuasai pemberontak sejak 2013.

Media resmi menyiarkan gambar-gambar Presiden Bashar al-Assad dan isterinya Asma menerima bekas tawanan.

Perundingan Astana akan diikuti oleh putaran perundingan damai baru yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa pada 20 Februari.

Seperti dilansir dari AFP, perang Suriah sudah menewaskan lebih dari 310.000 orang sejak meletus pada 2011.

Baca juga artikel terkait KONFLIK SURIAH atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri