Menuju konten utama

Surati Menteri ESDM, Jepang Minta Larangan Ekspor Batu Bara Dicabut

Dubes Jepang untuk RI Kanasugi Kenji mengatakan jenis batu baru yang dikirim ke negaranya berbeda dengan kebutuhan kelistrikan di Indonesia.

Surati Menteri ESDM, Jepang Minta Larangan Ekspor Batu Bara Dicabut
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.

tirto.id - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyurati Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terkait larangan ekspor batu bara sepanjang Januari 2022.

Kanasugi meminta pemerintah Indonesia mengkaji ulang kebijakan yang tertuang dalam surat Nomor B- 1605/MB.05/DJB.B/2021 tanggal 31 Desember 2021 tersebut.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM melarang ekspor batu bara pada 1-31 Januari 2022 guna pemenuhan kebutuhan batu bara untuk kelistrikan umum.

Kanasugi menuturkan industri Jepang secara teratur mengimpor batu bara dari Indonesia untuk pembangkit listrik dan manufaktur. Total impor batu bara dari Indonesia sekitar 2 juta ton per bulan.

"Larangan ekspor [dari Indonesia] tiba-tiba berdampak serius pada kegiatan ekonomi Jepang. Memang ada beberapa alternatif bahan bakar batubara dan gas (LNG) yang dapat diperoleh dalam waktu dekat, tapi Jepang dalam permintaan listrik yang tinggi di tengah musim dingin," kata Kanasugi dalam surat yang dikirimkan kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kamis (6/1/2021).

Kanasugi memahami krisis pasokan batu bara untuk kebutuhan domestik Indonesia. Akan tetapi, ia menilai produksi batu bara di Indonesia melimpah. Selain itu, jenis batu baru yang dikirim ke Jepang berbeda dengan kebutuhan kelistrikan di Indonesia.

"Jepang mengimpor terutama batu bara High Coalorific Value (HCV) dari Indonesia yang berbeda dengan batu bara Low Calorific Value (LCV) yang dibeli secara eksklusif oleh PLN," kata Kanasugi.

"Artinya, ekspor HCV ke Jepang tidak berdampak signifikan terhadap pasokan batu bara untuk PLN. Oleh karena itu, saya ingin meminta segera pencabutan larangan ekspor batubara ke Jepang," imbuh dia.

Kanasugi mencatat sekitar lima kapal yang memuat batu bara ke Jepang sedang menunggu pemberangkatan.

"Saya juga ingin meminta secara khusus agar izin keberangkatan untuk kapal-kapal yang siap berangkat segera diterbitkan," kata dia.

Kanasugi berharap pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap hal ini. Ia juga berharap ada diskusi dengan komunitas bisnis Jepang untuk memelihara serta mengembangkan hubungan ekonomi yang baik antara Jepang dan Indonesia.

Baca juga artikel terkait LARANGAN EKSPOR BATU BARA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan