Menuju konten utama
Bahasa Indonesia

Struktur Teks Negosiasi dalam Membuat Kesepakatan dan Tujuannya

Struktur teks negosiasi, contoh teks negosiasi dan tujuan negosiasi dalam membuat kesepakatan.

Struktur Teks Negosiasi dalam Membuat Kesepakatan dan Tujuannya
Ilustrasi negosiasi. foto/istockphoto

tirto.id - Negosiasi merupakan komunikasi dua pihak untuk menyelesaikan masalah atau mencapai suatu kesepakatan tertentu.

Sehubungan dengan itu, teks negosiasi berarti komunikasi berbentuk tulisan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai kesepakatan.

Seperti ungkapan Harijanti dalam abstrak Modul Pembelajaran SMA: Bahasa Indonesia (2020), negosiasi adalah salah satu media penyelesaian masalah dan memperoleh kesepakatan.

Dengan begitu, aspek tata bahasa dalam teks negosiasi perlu diperhatikan.

Biasanya, bahasa yang disajikan lebih santun dan tidak menjelekkan pihak manapun. Selain itu, juga mencantumkan tujuan yang sekiranya dapat menguntungkan masing-masing pihak yang bernegosiasi.

Dengan kata lain, pihak yang bernegosiasi berkedudukan setara untuk sebuah kesepakatan kegiatan timbal-balik.

Lantas, apa saja struktur teks negosiasi, tujuan, dan contohnya dalam membuat kesepakatan?

Struktur Teks Negosiasi

Dalam membuat teks negosiasi, masing-masing pihak harus mengetahui struktur atau panduan penulisan teksnya.

Struktur tersebut dimulai dari orientasi atau kalimat pembuka. Berikut struktur lengkapnya (Hariyanti, 2020, hlm. 8):

1. Orientasi

Berisi kalimat pembuka berupa salam. Struktur pertama ini dibuat untuk membuka negosiasi sebelum merujuk ke bahasan negosiasinya.

2. Permintaan

Pada bagian ini, pihak yang mengajukan permintaan menuliskan terkait barang, jasa, atau kesepakatan yang ingin diadakan.

3. Pemenuhan

Selain permintaan, ada opsi lain yang bisa dituliskan terkait pemenuhan kebutuhan (ditulis oleh pihak yang mendapatkan permintaan).

4. Penawaran

Selain permintaan dan pemenuhan, penawaran hadir sebagai struktur sebelum persetujuan muncul.

Misalnya, permintaan atau pemenuhan harus disesuaikan agar persetujuan bisa menguntungkan dua belah pihak.

5. Persetujuan

Setelah tawar menawar di bagian sebelumnya, persetujuan muncul sebagai puncaknya ketika hasil akhir ditemukan.

6. Pembelian

Setelah setuju, ada bagian lain yang harus ditulis, yakni keputusan untuk setuju atau tidak terhadap penawaran tersebut.

7. Penutup

Jika sudah setuju dan mempositifkan pembelian atau penerimaan, maka salam ditulis sebagai penutupnya.

Tujuan Negosiasi dalam Membuat Kesepakatan dan Contohnya

Berdasarkan catatan Sri Satata dalam Teks Negosiasi: Bahasa Indonesia Paket C (2017, hlm. 5), teks negosiasi mempunyai tiga tujuan yang masing-masingnya mencapai kesepakatan antara kedua pihak yang bernegosiasi. Di antaranya adalah:

  1. Memperoleh kesepakatan yang sama persepsinya, saling mengerti, dan setuju dengan keputusan akhir.
  2. Menemukan penyelesaian atas masalah yang dihadapi kedua belah pihak secara bersama-sama.
  3. Memberikan keuntungan pada masing-masing pihak dengan kedudukan yang setara (tidak ada pemaksaan dan murni berdasarkan kesepakatan).
  4. Untuk contohnya, teks negosiasi marak terjadi di kehidupan, misalnya saat terjadi rencana pengadaan kerja sama antara badan usaha, institusi, atau perseorangan.
Contoh kerja sama badan usaha terjadi kala suatu perusahaan meminta pembelian produk ke perusahaan lain.

Mereka yang menawarkan produk akan menulis teks kepada perusahaan yang ditawarkan.

Nantinya, dua belah pihak akan saling kirim teks sebelum akhirnya mencapai kesepakatan akhir.

Jika dirasa permintaan tidak menguntungkan bagi salah satu pihak, maka penolakan boleh saja dilakukan.

Baca juga artikel terkait STRUKTUR TEKS NEGOSIASI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno