Menuju konten utama

Strategi Panglima TNI Agus untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akan mengedepankan pendekatan diplomatik militer antarwilayah untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark.

Strategi Panglima TNI Agus untuk Bebaskan Pilot Susi Air
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan tongkat kepemimpinan kepada Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) saat dilantik menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

tirto.id - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan strategi untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Dia menuturkan akan mengedepankan pendekatan diplomatik militer antarwilayah.

"Strateginya pendekatan diplomasi. Minta doa agar tawanannya bisa kembali ke negaranya. Mohon doa restu masyarakat," kata Agus usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Dia menuturkan Papua memiliki karakteristik sendiri sehingga perlu ada pertimbangan untuk melakukan tindakan. Tidak hanya itu, Agus juga akan melakukan kerja sama agar hubungan diplomatik bisa berjalan dengan baik, salah satunya dengan membangun fasilitas umum seperti puskesmas.

Lebih lanjut, dia memastikan mereka tetap menggunakan hard power karena ada aksi kombatan bersenjata. Agus menuturkan terdapat 3 kekuatan di Papua yakni klandestin, front politik diplomatik dan kelompok bersenjata.

"Saya sudah sampaikan kita akan menggunakan kekuatan smart power yang terdiri dari soft power, akan mengedepankan intelijen dan teritorial," ungkap Agus.

Untuk diketahui, kasus penyanderaan pilot Susi Air masih menjadi perhatian. Kelompok TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya menyandera Philips yang berwarga negara Selandia Baru sejak 7 Februari 2023. Hingga saat ini, pemerintah mengupayakan pendekatan dialogis meski sempat terjadi kontak senjata dalam upaya menyelamatkan pilot perusahaan milik eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti itu.

Baca juga artikel terkait PILOT SUSI AIR DISANDERA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin