tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membeberkan realisasi anggaran Pemilu 2024 yang hanya terpakai 43,2 persen, atau Rp16,5 triliun dari pagu anggaran yang disiapkan pada tahun ini sebesar Rp38,3 triliun.
“Untuk Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden sampai dengan 12 Februari telah terealisir Rp16,5 triliun atau 43,2 persen dari total pagu anggaran Rp38,3 triliun,” ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (22/2/2024).
Menurut data dari Kementerian Keuangan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membelanjakan Rp16,2 triliun untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu.
Kedua lembaga itu membelanjakan anggaran untuk pembentukan badan adhoc, penyelenggaraan pemilu pemungutan dan perhitungan suara, pengelolaan dan pengadaan laporan, pengawasan masa kampanye, dan pemutakhiran data.
Anggaran tersebut juga dialokasikan untuk perencanaan program dan anggaran serta penetapan pengawasan penetapan hasil Pemilu 2024.
Selain itu, terdapat 14 kementerian/lembaga (K/L) lain yang berkontribusi dalam kelancaran penyelenggaraan pemilu yang merealisasikan anggaran Rp300 miliar.
“Dari mulai pengamanan seperti kepolisian, juga penanganan pelanggaran kode etik diskriminasi informasi dan pembentukan pos pemilu, serta perumusan kebijakan dan pengelolaan konten,” ujarnya.
Sementara itu, alokasi total anggaran pemilu yang digelontorkan sejak 2022 hingga 2024 mencapai Rp71,3 triliun menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Di sisi lain, belanja pemerintah pusat (BPP) pada Januari 2024 dari K/L mencapai Rp44,8 triliun atau 4,1 persen dari pagu anggaran. Sri Mulyani menjelaskan nilai tersebut didukung atau dikontribusikan oleh belanja yang berurusan dengan Pemilu 2024.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi