Menuju konten utama

Soal Pertemuan dengan PDIP, Agus Hermanto: Hanya Kunjungan Personal

Agus Hermanto tidak membicarakan urusan politik dalam pertemuan tersebut, termasuk mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono.

Soal Pertemuan dengan PDIP, Agus Hermanto: Hanya Kunjungan Personal
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto berjalan keluar seusai mengikuti pertemuan Majelis Tinggi partai Demokrat di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (9/7/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyampaikan kunjungannya ke kantor DPP PDIP, Jumat (13/07/2018) lalu, hanya dalam rangka kunjungan pribadi dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Kunjungan saya ke PDIP adalah kunjungan silaturahmi antara saya dengan Pak Hasto, tentunya karena Pak Hasto dan saya dulu pernah sama-sama di Komisi VI lima tahun," kata Agus di gedung Nusantara III, Kompleks DPR-RI, Senayan, Jakarta (16/07/2018).

Wakil Ketua DPR-RI dari fraksi Demokrat ini menyatakan dirinya tidak membicarakan urusan politik dalam pertemuan tersebut, termasuk mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono. Menurutnya, ia dan Hasto hanya membicarakan konstruksi partai dan urusan dewan lainnya.

Karena itu, Agus mengatakan dirinya tidak memerlukan izin khusus dari Partai Demokrat. Meski begitu, Agus mengaku sudah menyampaikan soal pertemuan tersebut ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Di dalam Partai Demokrat apabila kita bersilaturahmi, melaksanakan komunikasi politik secara intern antara kita dengan yang lain dan tentunya kita juga tidak mengambil suatu keputusan dan kita juga bersilaturahmi, tentunya itu adalah hal yang diperbolehkan," ujar Agus.

Beberapa waktu sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan partainya masih memiliki tiga opsi pilihan di Pilpres 2019. Ketiganya ialah mendukung kubu Joko Widodo, merapat ke koalisi pendukung Prabowo Subianto, atau memilih opsi lainnya dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Pilihan tersebut akan dilakukan [ditentukan] Demokrat setelah calon presiden (capres) Joko Widodo mengumumkan nama pendampingnya [cawapres]," kata Hinca pada diskusi "Dialektika Demokrasi" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (12/7/2018) seperti dilansir Antara.

Hinca menjelaskan Partai Demokrat tidak berencana mengusung kandidat calon presiden (capres) dari internalnya sehingga memiliki keleluasaan dalam menentukan sikap di Pilpres 2019.

Dia menambahkan, Demokrat memperkirakan Jokowi sedang menghadapi pilihan sulit dalam memilih figur cawapres pendampingnya. Sebab koalisi pendukung Jokowi terdiri atas banyak partai politik.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Politik
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri