Menuju konten utama
KTT ASEAN-Australia

Soal Kapal Selam Australia, Jokowi: Jangan Jadi Ajang Lomba Senjata

Presiden Jokowi merespons soal kapal selam nuklir Australia karena tak ingin kawasan ASEAN-Australia menjadi kawasan perlombaan senjata.

Soal Kapal Selam Australia, Jokowi: Jangan Jadi Ajang Lomba Senjata
Presiden Jokowi, (27/1/2021). Youtube/Sekretariat Presiden

tirto.id - Presiden Jokowi mengaku khawatir dengan kehadiran kapal selam nuklir milik Australia. Ia mendorong agar ASEAN dan Australia terus membangun kepercayaan agar situasi perdamaian bisa terus terjadi antara ASEAN-Australia.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 ASEAN-Australia yang digelar Rabu (27/10/2021), Jokowi menegaskan komitmen kerja sama antara ASEAN-Australia. Ia menilai kekuatan dialog dan kerja sama menjadi hal yang mampu mencegah perbedaan.

"Dengan kekuatan ini, saya yakin tidak akan ada perdamaian dan stabilitas kawasan tanpa ASEAN," ujar Presiden Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 ASEAN-Australia secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, (27/10/2021).

Mantan Wali Kota Surakarta itu sadar bahwa ada dinamika tinggi sehingga mengarah pada gangguan stabilitas kawasan ASEAN-Australia. Ia tidak ingin kawasan ASEAN-Australia menjadi wilayah perlombaan senjata yang mengarah pada gangguan stabilitas regional.

Indonesia mengingatkan semua pihak agar menghormati Treaty of Amity and Cooperation, hukum internasional, serta norma dan nilai-nilai kawasan.

Ia ingin agar perdamaian dan kepercayaan terus dikedepankan di wilayah ASEAN-Australia. "Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Presiden Jokowi mengakui Indonesia mengkhawatirkan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia. Hal tersebut memantik makin tingginya rivalitas di kawasan.

Oleh karena itu, Jokowi berharap agar Australia dapat melanjutkan keterbukaannya terhadap ASEAN dan menjadi salah satu mitra ASEAN dalam menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.

"Sebagai penutup, Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap status hubungan ASEAN-Australia menjadi comprehensive strategic partnership," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Baca juga artikel terkait PRESIDEN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri