tirto.id - Penambahan kasus baru COVID-19 di Indonesia terus naik serta diiringi dengan varian Omicron yang kian masif. Satgas COVID-19 mencatat pada 30 Januari 2022 ada penambahan kasus anyar sebanyak 12.422 orang, sementara varian Omicron di Indonesia berdasarkan data Kemenkes hingga Rabu (26/1/2022) mencapai 1.988 pasien.
Pemerintah pun telah memprediksi Indonesia akan mengalami gelombang ketiga. Karena itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada masyarakat jangan panik dengan ancaman gelombang ketiga COVID-19 yang diiringi varian Omicron.
“Gelombang ketiga pasti datang, Pak Menteri Kesehatan sudah sampaikan. Apalagi kalau kita lihat yang terjadi di Amerika dan Inggris gelombangnya sangat tinggi,” kata Erick di Bandarlampung, Minggu (30/1/2022).
Namun begitu, lanjut Erick, masyarakat jangan terlalu panik, sebab seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan bahwa mereka yang telah divaksin bila terpapar Omicron biasa bergejala ringan.
Ia pun mengatakan berdasarkan informasi yang dihimpun, COVID-19 varian Omicron ini hanya menyerang sebatas hidung dan tenggorokan dan tidak langsung menyerang paru-paru.
“Omicron itu berdampak pada tenggorokan dan hidung tidak ke paru-paru, beda dengan varian Delta yang langsung ke paru-paru. Tapi kita juga harus tetap wasapada dan perketat prokes serta jangan panik," kata dia.
Bahkan, kata Erick, untuk mengobati pasien yang terinfeksi Omicron, obat-obatan pun tidak terlalu mahal seperti saat menghadapi varian Delta, karena dampak yang diberikan termasuk ringan.
“Sudah disampaikan obat juga untuk Omicron ini bukan seperti yang sebelumnya yang mahal-mahal seperti tempera dan lainnya. Kalau dampaknya ringan obatnya juga ringan sehingg bisa di rawat di rumah, jangan apa-apa langsung ke rumah sakit," kata dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, mengatakan bahwa pemprov telah melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota guna mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19.
“Untuk antisipasi kita sudah koordinasi agar semua daerah siap, jangan sampai kita kehabisan oksigen dan obat," kata dia.
Editor: Abdul Aziz