tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk sampai hari ini, Selasa, 2 Agustus 2022 atau sudah memasuki hari ke-160 invasi. Menurut berita terbaru, Amerika Serikat akan mengirimkan bantuan senjata baru ke Ukraina senilai 550 juta dolar AS.
Seperti dilaporkan The Guardian, bantuan senjata itu berupa peluncur roket dan senjata artileri. Selain itu, Menteri Pertahanan Ukraina mengatakan, negaranya mendapat empat sistem roket artileri mobilitas tinggi buatan AS.
Di sisi lain, Amerika Serikat menuding Rusia telah memakai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Ukraina sebagai "perisai nuklir".
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negaranya "sangat prihatin" karena Rusia menggunakan pabrik pembangkit listrik tenaga nuklir itu sebagai pangkalan militer.
Dia menuding, Rusia telah menembaki pasukan Ukraina dari sekitarnya dan menyebut tindakan Rusia di sekitar pabrik itu sebagai tindakan yang "tidak bertanggung jawab".
Menurut laporan Bank Dunia, sejak invasi Rusia ke Ukraina, inflasi makanan telah melonjak di sebagian besar negara berkembang dan telah menjebak beberapa negara kaya dalam siklus kenaikan harga.
Organisasi itu mengatakan perang akan melanda banyak negara dengan kenaikan tagihan makanan senilai lebih dari 1 persen dari pendapatan nasional tahunan (PDB), sementara yang lain akan gagal menahan dampaknya dan terjerumus ke dalam krisis utang besar-besaran.
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Al Jazeeramelaporkan, Walikota Mykolaiv Oleksandr Senkevych mengatakan, ada lebih dari 12 serangan rudal Rusia yang menghantam rumah dan sekolah. Akibat kejadian itu, dua orang dipastikan tewas dan tiga terluka.
Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim mengatakan, pengusaha gandum asal Ukraina bernama Oleksiy Vadatursky dan istrinya tewas di rumah mereka. Dia adalah pendiri dan pemilik perusahaan pertanian Nibulon.
Seorang penasihat kepresidenan, Mykhailo Podolyak, mengatakan Vadatursky memang menjadi target, dan kematiannya "bukan kecelakaan, tetapi pembunuhan berencana yang dipikirkan dengan matang dan terorganisir".
Gubernur kota pelabuhan Krimea, Mikhail Razvozhayev mengatakan lima anggota staf angkatan laut Rusia terluka dalam ledakan di Sevastopol setelah sebuah pesawat tak berawak yang diduga terbang ke halaman Armada Laut Hitam Rusia.
Serangan di Sevastopol bertepatan dengan Hari Angkatan Laut Rusia, yang ditandai dengan pengumuman Presiden Vladimir Putin bahwa angkatan laut akan menerima apa rudal jelajah hipersonik Zirkon "tangguh" dalam beberapa bulan mendatang.
Editor: Iswara N Raditya