tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut sampai hari ini dan sudah memasuki hari ke-155. Menurut berita terbaru, Kamis, 28 Juli 2022, Rusia menempaktkan pasukannya secara besar-besaran di wilayah Melitopol, Zaporizhzhia dan Kherson.
Al Jazeera melaporkan, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, sejak invasi dimulai, sekitar 40 ribu tentara Rusia tewas, sedangkan puluhan ribu lainnya "terluka dan cacat".
Gubernur bank sentral Ukraina, Kyrylo Shevchenko, mengatakan negaranya bertujuan mencapai kesepakatan untuk program 15-20 miliar dolar AS dengan Dana Moneter Internasional (IMF) sebelum akhir tahun guna membantu menopang perekonomian yang dilanda perang,
Dana Moneter Internasional memperingatkan bahwa risiko penurunan dari inflasi yang tinggi dan perang Ukraina bisa saja terjadi. Apabila dibiarkan, maka dapat mendorong ekonomi dunia ke jurang resesi.
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Seperti diberitakan The Guardian, Kamis, 28 Juli 2022, menurut penasihat senior Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pasukan Rusia sedang menempatkan pasukannya secara besar-besaran di tiga wilayah selatan Ukraina yakni, Melitopol, Zaporizhzhia dan Kherson.
Penasihat bernama Oleksiy Arestovych itu mengatakan, penempatan pasukan di tiga wilayah itu mengartikan kalau Rusia sedang mengubah taktik menjadi pertahanan strategis dari serangan.
Masih menurut Oleksiy, pasukan Rusia juga telah mengambil alih pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina. “Mereka mencapai keuntungan taktis kecil – mereka merebut Vuhlehirsk,” kata Oleksiy Arestovych.
Ukraina menegaskan strateginya untuk mengisolasi pasukan Rusia setelah serangan di Jembatan Antonivskyi. Penasihat Presiden Oleksiy Arestovych mengatakan operasi untuk membebaskan Kherson "telah dimulai". Selain itu, tentara Ukraina juga membuat “rencana tertentu” untuk “mengisolasi operasi militer [Rusia]”.
“Tidak peduli berapa banyak musuh mengambil alih pasukan dan sumber daya di tepi barat Dnieper, Angkatan Bersenjata Ukraina pertama-tama akan meninggalkan mereka tanpa depot amunisi, bahan bakar, komunikasi dan komando, dan kemudian mereka akan membersihkan sisa-sisa pasukan mereka, ” katanya
Dia menambahkan bahwa pasukan Rusia memiliki tiga pilihan: “mundur (jika mungkin), menyerah atau dihancurkan.”
Sedangkan penasihat lain, Mykhailo Podolyak, menambahkan: “Penghuni harus belajar berenang melintasi Sungai Dnipro. Atau harus meninggalkan Kherson selagi masih memungkinkan. Mungkin tidak ada peringatan ketiga.”
Editor: Iswara N Raditya