tirto.id - Darah dan Doa merupakan film Indonesia pertama yang diproduksi tahun 1950. Disutradarai oleh Usmar Ismail, film bertema perjuangan tersebut mengisahkan perjalanan prajurit Divisi Siliwangi yang dipimpin Kapten Sudarto (Del Juzar), dari Yogyakarta menuju Jawa Barat.
Film Darah dan Doa menjadi film pertama yang diproduksi oleh perusahaan film Indonesia (Perfini) pada 30 Maret 1950. Dikutip dari laman Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia, tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Film Nasional.
Film bergenre Drama Perang tersebut memiliki durasi tayang sepanjang 128 menit. Sementara biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat film Darah dan Doa sebesar Rp150.000 (kurs rupiah saat itu).
Sinopsis Film Darah dan Doa
Film Darah dan Doa (1950), atau dalam versi bahasa Inggris berjudul Long March, merupakan saduran dari cerita yang ditulis pengarang Sitor Situmorang, tentang prajurit TNI Divisi Siliwangi yang melakukan perjalanan panjang (long march) dari Yogyakarta ke Jawa Barat.
Divisi tersebut dipimpin oleh Kapten Sudarto, yang digambrakan sebagai manusia yang peragu. Alih-alih digambarkan sebagai pahlawan yang memimpin divisinya, Kapten Sudarto, dikisahkan sebagai pemimpin yang peragu dan mudah jatuh cinta kepada perempuan.
Meski sudah sudah berkeluarga, Kapten Sudarto, jatuh cinta lagi pada 2 gadis. Pertama adalah Connie yang merupakan gadis Indo keturunan Jerman, dan Widya, yang bekerja sebagai perawat.
Oleh karena dipimpin Kapten Sudarto, Divisi Siliwangi tersebut kerap kewalahan saat menghadapi serangan mendadak dari musuh. Pasalnya, tidak hanya menghadapi tentara NICA, yang ingin mengambil alih Indonesia lagi, tetapi mereka juga harus menghadapi pemberontakan di daerah.
Salah satu pemberontakan yang harus dihadapi oleh Indonesia sebagai negara yang baru merdeka saat itu adalah pemberontakan PKI Madiun (1948). Pada mulanya, Kapten Sudarto, menentang penumpasan PKI karena dianggap menyerang bangsa sendiri.
Setelah berhasil melakukan perjalanan panjang dan Indonesia meraih kemerdekaan sepenuhnya, keadaan menjadi damai. Namun, Kapten Sudarto, mendapat laporan dari bawahannya tentang adanya situasi yang kurang menguntungkan republik.
Kapten Sudarto pun diminta menyelidiki laporan tersebut, tetapi menolaknya dan memilih keluar dari militer. Film Darah dan Doa ditutup dengan matinya Kapten Sudarto, yang ditembak oleh anggota partai komunis.
Daftar Pemeran Darah dan Doa
Film Darah dan Doa, diperankan oleh sejumlah aktor pemula dalam dunia perfilman saat itu. Namun, mereka sudah sering bermain dalam pertunjukkan teater. Beberapa nama pemerannya antara lain sebagai berikut.
- Kapten Sudarto oleh Del Juzar
- Sersan Mula oleh Aedy Moward
- Letnan Leo oleh Awaludin Djamin
- Connie oleh Ella Bergen
- Widya oleh Faridah
Film Darah dan Doa pertama kali dirilis pada 1 September 1950. Pada pemutaran pertamanya film garapan Usmar Ismail tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Soekarno.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yantina Debora