tirto.id - Sinopsis film Bandung Lautan Api menunjukkan perjuangan rakyat Bandung yang tidak rela begitu saja menyerahkan wilayahnya ke tangan penjajah.
Film yang penuh dengan semangat perjuangan ini bisa disaksikan di Mola TV. Bandung Lautan Api adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ini ditandai dengan pengosongan dan pembakaran Bandung oleh rakyat dan tentara agar tidak dijadikan markas pasukan Sekutu dan NICA (Belanda).
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 24 Maret 1946. Dari Cicadas sampai Cimindi di Kota Bandung tampak memerah oleh amukan api. Semua bangunan, termasuk rumah-rumah penduduk, terbakar habis.
Keesokan hari, muncul tajuk di koran Soeara Merdeka dengan judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api” yang kemudian disingkat menjadi “Bandoeng Laoetan Api”. Judul dari tulisan wartawan Atje Bastaman itu, lantas dikenang sebagai nama dari peristiwa tersebut.
Bandung Lautan Api memberikan apresiasi bagi warga Bandung saat itu yang rela meninggalkan kampung halamannya agar tidak dikuasai Belanda. Caranya yaitu dengan membakar bangunan di seluruh penjuru kota.
Dengan begitu, pasukan Belanda dan sekutunya akan kerepotan saat datang di sana. Mereka tidak bisa menggunakan bangunan yang ada sebagai tempat untuk singgah maupun kantor sementara.
Tidak mudah bagi warga melakukan itu semua, namun beginilah pengorbanan yang bisa mereka lakukan untuk Indonesia. Dari Cicadas sampai Cimindi di Kota Bandung tampak memerah oleh amukan api. Semua bangunan, termasuk rumah-rumah penduduk, terbakar habis.
Keesokan hari, muncul tajuk di koran Soeara Merdeka dengan judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api” yang kemudian disingkat menjadi “Bandoeng Laoetan Api”. Judul dari tulisan wartawan Atje Bastaman itu, lantas dikenang sebagai nama dari peristiwa tersebut.
Satu hari sebelum Bandung Lautan Api terjadi, atau 23 Maret 1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum kedua di bawah komando Kolonel McDonald. Wilayah Bandung Selatan harus dikosongkan dari rakyat sipil dan milisi. Namun Tentara Rakyat Indonesia (TRI) menolaknya.
Saat itu sikap Indonesia gamang antara menyerahkan atau tetap melawan. Perdana Menteri Sutan Syahrir ingin jalan damai. Tapi, Nasution dan perwira lainnya kurang setuju.
Agar tetap patuh pada perintah Syahrir tapi tetap menunjukkan perlawanan dari Indonesia, dipilihlah jalan tengah untuk membumihanguskan Bandung.
Pada 24 Maret 1946 dini hari, api mulai dinyalakan di gedung Bank Rakyat. Rakyat sudah diungsikan sejak 23 Maret 1946 pukul 21.00 waktu setempat.
Pembakaran berlanjut ke bangunan di area Banceuy, Cicadas, Braga dan Tegallega. Membaralah semuanya menjadi Bandung Lautan Api.
Sebagian gambaran inilah yang diadaptasi dalam film Bandung Lautan Api.
Didukung oleh aktor kenamaan Dicky Zulkarnaen, Arman Effendy, dan Christine Hakim, peristiwa itu dikisahkan dari sisi peperangan hingga konflik asmara sebagian tokohnya.
Film ini disutradarai oleh Alam Surawidjaya dengan penulis skenario Misbach Jusa Biran dan Lukman Madewa. Sebagian besar isi cerita adalah peperangan di seputar kejadian Bandung Lautan Api.
Sinopsis Bandung Lautan Api
Dikisahkan kota Bandung dalam situasi genting. Serangan dari tentara sekutu makin menguat. Hingga akhirnya, tentara sekutu mengumumkan ultimatum untuk pengosongan kota Bandung.
Saat itu tentara beserta penduduk mengikuti instruksi untuk membakar habis seisi kota. Tujuannya agar pasukan sekutu dan Belanda tidak bisa lagi untuk memakai fasilitas yang ada di kota. Dan, terjadilah lautan api di kota Bandung.
Selain menceritakan tentang proses terjadinya Bandung Lautan Api, ada pula cerita tentang konflik asmara yang melingkupi Nani (Christine Hakim), Hidayat (Dicky Zulkarnaen), dan Priatna (Arman Effendy).
Nani adalah gadis yang berjuang di garda depan sebagai anggota Palang Merah. Sementara Hidayat dan Priatna adalah pejuang.
Ketiganya terlibat dalam cinta segitiga di tengah peperangan.
Film ini didukung oleh aktor kenamaan Dicky Zulkarnaen, Arman Effendy, dan Christine Hakim, peristiwa itu dikisahkan dari sisi peperangan hingga konflik asmara sebagian tokohnya. Film Bandung Lautan Apidisutradarai oleh Alam Surawidjaya dengan penulis skenario Misbach Jusa Biran dan Lukman Madewa. Sebagian besar isi cerita adalah peperangan di seputar kejadian Bandung Lautan Api.
Bagaimana cara mereka mengatasi konflik pribadi tersebut dalam situasi keamanan yang tidak pasti? Simak kelanjutannya dalam film Bandung Lautan Api di Mola TV.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani