tirto.id - Film Sicario: Day of The Soldado hadir di Bioskop Trans TV malam ini, Rabu (12/10/2022).
Sinema yang mengangkat tema tentang imigran gelap tersebut tayang pukul 21.45 WIB.
Sicario: Day of The Soldado ditulis alur skenarionya oleh Taylor Sheridan.
Di dalamnya muat kisah mengenai dugaan makin besarnya imigran gelap yang masuk ke Amerika Serikat melalui Meksiko dengan perantaraan para kartel narkoba.
Kekhawatiran muncul setelah terjadi peristiwa di antara para imigran ternyata bagian dari anggota teroris.
Film yang mendapatkan arahan dari sutradara Stefano Sollima ini dibintangi oleh Benicio del Toro, Josh Brolin, Isabela Merced, Jeffrey Donovan, dan Catherine Keene.
Alur ceritanya disajikan lengkap dalam durasi penayangan 2 jam 2 menit. Film ini tayang perdana di tahun 2018.
Situs IMDb menempatkan film Sicario: Day of The Soldado berada di rating 7.0/10.
Akumulasi pendapatannya dari penayangan secara global telah menembus 75 juta dolar AS lebih, demikian catatan Box Office Mojo.
Produksi film ini berada di bawah naungan Columbia Pictures, Black Label Media, dan Thunder Road Pictures
Sinopsis film Sicario: Day of The Soldado
Film Sicario: Day of The Soldado berkisah mengenai maraknya penyelundupan imigran dari negara Meksiko menuju Amerika Serikat (AS).
Penyelundupnya tak main-main yaitu para kartel narkoba kelas kakap. Inilah yang membuat pemerintah AS melakukan penjagaan ketat di perbatasan kedua negara.
Hal yang membuat AS khawatir yaitu di antara penyelundup diduga sebagai bagian dari jaringan teroris.
Mereka orang-orang yang siap menebar teror dengan melakukan aksi bunuh diri.
Suatu hari pernah salah seorang imigran membawa bom di tubuhnya lalu meledakkan dirinya, saat petugas melakukan penyergapan lokasi persembunyian imigran gelap di Texas.
Tidak hanya itu, aksi terorisme dari imigran juga sempat meluluhlantakkan sebuah toko ritel. Dua imigran masuk ke toko tersebut lalu mendadak bom diledakkannya. Korban jiwa berjatuhan dan isi toko berhamburan.
Akses masuk ke AS dari Meksiko pun dibatasi. Seorang agen pemerintah bernama Matt Graver segera menindaklanjuti laporan yang menyebutkan banyak teroris segera diselundupkan.
Karena pihak yang dicurigai sebagai penyelundup adalah para kartel narkoba, Matt pun memiliki siasat untuk menghancurkan mereka.
Matt bersama rekannya, Gillick, merencanakan politik adu domba. Para kartel diadu agar saling berseteru.
Upaya ini ditempuh agar perdagangan narkoba terganggu, sekaligus mereka tidak menggubris lagi masalah penyelundupan imigran.
Hanya saja, cara yang ditempuh agak ekstrim. Gillick menculik Isabela Reyes yang merupakan putri dari pimpinan kartel besar. Dia pun berpura-pura sebagai utusan dari kartel pesaing.
Sontak saja, ayah dari Isabela marah besar. Dua kubu berhasil dibenturkan. Di antara mereka saling berperang sehingga memunculkan kekacauan.
Di sisi lain, polisi korup yang terlibat turut memburuk Matt dan Gillick. Ketika Isabela diantar ke tempat yang aman, para polisi melakukan penyerangan. Untung saja Isabela selamat dan tidak terluka.
Imbas dari perseteruan polisi Meksiko dengan agen AS tersebut yaitu hubungan diplomatik kedua negara ikut tegang.
Selanjutnya, fakta yang muncul menyebutkan ada pengebom yang justru memiliki kewarganegaraan AS. Lantas, bagaimana semua kekacauan ini akan diselesaikan?
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno