tirto.id - Film “KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni” akan tayang di seluruh bioskop jaringan 21cineplex di Indonesia pada tanggal 29 Desember 2022 mendatang.
Film ini merupakan lanjutan dari film sebelumnya, berjudul “KKN di Desa Penari” yang sukses menjadi film terlaris di Indonesia. Film yang berdurasi 2 jam 50 menit ini diarahkan oleh sutradara Awi Suryadi.
KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni diproduseri oleh Manoj Punjabi. Naskah cerita dari film yang bergenre horror misteri ini ditulis oleh Lele Laila dan Gerald Mamahit.
Film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni diadaptasi dari tulisan SimpleMan yang viral di media sosial.
Tulisan tersebut tentang sekelompok mahasiswa yang sedang KKN di sebuah desa dan mengalami serangkaian kejadian mistis.
Film yang didistribusikan oleh MD Pictures dan Pic House Film ini kembali diperankan oleh sejumlah aktor dan aktris muda berbakat tanah air.
Seperti Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, M Fajar Nugra, Kiki Narendra, Aulia Sarah, Aty Cancer, Diding Boneng, Dewi Sri, dan Andri Mashadi Trinugraha.
Manoj Punjabi selaku CEO MD Entertaiment, menyatakan bahwa dalam film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni ada tambahan adegan baru selama 40 menit.
Film ini akan menjawab rasa penasaran penonton yang telah menonton film sebelumnya.
Sinopsis Film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni
“Air selalu mengalir ke arah Timur, di Timur semua hal berkumpul, dari yang baik sampai yang buruk sampai yang paling buruk".
Itu adalah sebuah kalimat pepatah Jawa yang diucapkan oleh ibunda Widya sesaat sebelum dia pergi ke tempat KKN.
Ternyata itu merupakan tanda bahwa akan ada sesuatu yang terjadi di desa yang terletak di ujung timur itu.
Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu tidak pernah membayangkan kalau kegiatan KKN mereka akan menjadi bencana.
Di desa itu, mereka sering mendengar suara gamelan dan melihat penampakan berupa seorang penari yang cantik. Sosok penari cantik itu pun mulai menganggu Nur dan Widya.
Orang yang dituakan di desa tersebut atau yang biasa dipanggil Mbah Buyut mengatakan bahwa sosok penari cantik yang menganggu Nur dan Widya itu bernama “Badarawuhi”.
Peristiwa yang sangat mengerikan terjadi ketika salah satu dari kelompok mahasiswa KKN tersebut terlibat perjanjian dengan Badarawuhi.
Hal ini membuat mereka semua terancam tidak dapat pulang dengan selamat dari desa yang kemudian terkenal dengan julukan Desa Penari.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Berhasilkah mereka berenam pulang dengan selamat?
Trailer film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Yandri Daniel Damaledo