tirto.id - Jin Khodam merupakan film bergenre horor thriller yang bakal rilis di seluruh bioskop di Indonesia pada 25 Mei 2023 mendatang. Film ini adalah hasil kerja sama rumah produksi Mercusuar Films dan 786 Production.
Tokoh utama film ini bernama Bagas yang diperankan oleh Boy Hamzah. Bagas diceritakan menjadi ustaz di kampungnya setelah kembali dari pesantren. Bagas berusaha menghidupkan kembali kegiatan keagamaan namun mendapat pertentangan yang begitu ekstrem dari salah satu warga.
Skenario film Jin Khodam ditulis oleh Imam Salimy. Adapun film ini digarap atas arahan sutradara Dedy Mercy dan Tema Patrosza.
Kedua sutradara tersebut sama-sama pernah mengerjakan film horor sebelumnya. Seperti dilansir dari situs IMDb, secara berturut-turut Dedy Mercy pernah menjadi sutradara film horor Hantu Merah Casablanca (2014), Hagesu (2015), dan yang terbaru Teluh (2022).
Sementara itu, Tema Patrosza sudah pernah menyutradarai film horor berjudul Sakral (2018) dan Tumbal: The Ritual (2018). Dia juga pernah menggarap film bergenre drama dengan judul Terima Kasih Cinta (2019).
Melansir dari instagram resmi film Jin Khodam, film ini menghadirkan sejumlah aktor Indonesia antara lain Boy Hamzah (Bagas), Haviza Devi Anjani (Ayu), Azul Pratama (Hadi), Widi Dwinanda (Lilis), dan Kukuh Prasetya (Ranto), Ray Sahetapy (Wirya), serta aktor lainnya.
Dalam postingan instagram juga dijelaskan bahwa lokasi syuting film ini berada di Desa Adat Miduana dan Curug Citambur, Cianjur, Jawa Barat. Curug Citambur terbilang cukup populer karena keindahan panorama alamnya.
Sinopsis Film Jin Khodam
Cuplikan film Jin Khodam secara resmi telah tayang pada 21 April 2023. Pada cuplikan film yang dirilis melalui kanal YouTube Mercusuar Films, adegan ini dibuka dengan suara seorang ibu yang berterima kasih pada anaknya yang bernama Bagas.
Bersamaan dengan itu, Bagas yang mengenakan baju putih dan menenteng koper sedang berjalan melewati jembatan kayu yang sudah terlihat tua. Ia menuju ke rumahnya di sebuah desa terpencil.
Perjalanan tersebut adalah kepulangan Bagas dari pesantren. Ia pulang atas permintaan ibunya dan mendiang ayahnya. Bagas menerima permintaan itu dengan lapang hati karena dirinya pun tak punya alasan untuk menolaknya.
Pada suatu malam, ia tengah mengendarai sepeda sepulang dari masjid. Saat itu, ia melewati sebuah pesta yang tengah digelar oleh salah satu warga bernama Mardani.
Dalam pesta tersebut terlihat para perempuan mengenakan pakaian tradisional yang sedang menari. Terdengar pula suara alunan musik tradisional untuk mengiringi tarian itu. Semua orang bersenang-senang dalam acara tersebut.
Bagas kemudian turun dari sepeda untuk bertanya pada Mardani terkait acara tersebut. Mardani menjelaskan bahwa acara itu adalah hajatan sebagai ucapan rasa syukur atas panennya yang berlimpah.
Mendengar penjelasan itu, Bagas meminta maaf dan mengatakan bahwa cara yang dilakukan Mardani untuk bersyukur dinilainya salah.
Mardani sontak marah mendengar penjelasan itu. Ia membanting botol sambil memarahi Bagas dalam Bahasa Sunda. Sembari melemparkan uang ke muka Bagas, Mardani mengatakan bahwa ia tak punya hak untuk berkomentar karena hajatannya digelar memakai uangnya sendiri.
Sejak kejadian itu, Bagas ditentang secara ekstrem dari tokoh bernama Wirya, orang kaya di kampungnya. Bagas dirasa telah mengganggu kepentingannya.
Akhirnya, Wirya dan anak buahnya bersepakat untuk menyingkirkan Bagas. Dengan dibantu enam orang lainnya mereka mempersekusi Bagas hingga tewas. Saat Bagas telah mati setelah ditembak, jenazahnya lalu dibuang ke sungai.
Bersamaan dengan itu, dari masjid terdengar selawat Asyghil yang biasa dilantunkan Bagas menjelang subuh. Lantunan selawat itu sontak membuat mereka terkejut.
Mereka penasaran dan langsung mendatangi masjid. Saat mengintip dari jendela, mereka mendapati Bagas ternyata masih hidup.
Mereka yang berusaha menyingkirkan Bagas langsung merasa ketakutan. Ketakutan mereka semakin menjadi ketika dua orang diantara mereka ditemukan tewas dengan sangat mengerikan.Sejak saat itu, teror Bagas yang selalu mengendarai sepeda dan menyembunyikan belnya selalu menghantui mereka.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Bagas, benarkan ia telah mati? Saksikan kisah selanjutnya pada film Jin Khodam yang akan rilis di CGV pada 25 Mei 2023.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Ibnu Azis