tirto.id - Sinema horor bertajuk Slender Man ditayangkan di bioskop Indonesia mulai hari ini, Jumat, 10 Agustus 2018. Disutradarai Sylvain White, film ini mengangkat karakter Slender Man: makhluk bayangan tak berwajah dalam setelan jas yang ramai dibicarakan sejak 2019 silam.
Bertempat di sebuah kota kecil di Massachusetts, Slender Man mengikuti kisah empat teman sekolah menengah yang pada suatu malam iseng mencoba memanggil makhluk Slender Man. Ia adalah fenomena internet creepypasta, legenda horor yang telah disalintempelkan dan dibagian di dunia maya.
Ketika salah satu temen mereka menghilang, anggota kelompok lainnya mulai mempertanyakan kewarasan mereka. Sebab, Slender Man mulai menghantui mimpi dan mengubah persepsi mereka tentang realitas dengan pencitraan yang menakutkan dan suara yang tidak menyenangkan, demikian dilansir situs IGN.
Penonton akan melihat karakter Slender Man (diperankan Javier Botet) mirip seperti sebuah latar belakang foto atau video amatir. Bahkan ketika dilihat dari dekat, ia tetap menjadi hantu dengan perawakan miring, tinggi dan kurus, seperti ranting pohon dan gumpalan kosong di wajah.
Dari kisah film, Slender Man akan datang untuk menjemput ketika siapa pun memanggilnya. Namun, siapa sosoknya tetap menjadi misteri. Mengutip ulasan Variety,“Dia [Slender Man] adalah roh yang mati berjalan, monster yang tidak peduli berapa kali Anda membunuhnya, tidak pernah pergi.”
Karakter Slender Man telah mengobarkan imajinasi publik sejak seorang pria bernama Eric Knudsen memperkenalkannya di forum web pada tahun 2009.
Sejak awal kemunculannya, manusia tak berwajah ini telah ditampilkan dalam berbagai media, termasuk video game dan musik. Ada pun versi filmnya tidak terinspirasi oleh peristiwa nyata, tapi menceritakan kisah fiksi tentang karakter supranatural ini.
Sebagai informasi, di luar dunia fiksi, Slender Man paling dikenal karena insiden yang terjadi pada 31 Mei 2014. Saat itu, dua gadis 12 tahun yakni Morgan Geyser dan Anissa Weier, menikam teman mereka, Payton Leutne, 19 kali.
Pada saat percobaan pembunuhan, Weier dan Geyser mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka menikam Leutne untuk menenangkan Slender Man. Untungnya, Leutne selamat dari peristiwa itu.
Editor: Yuliana Ratnasari
