Menuju konten utama

Sinopsis Djakarta 1966 di Trans TV Malam Ini: Supersemar Lahir

Djakarta 1966 di Trans TV malam ini mengisahkan lahirnya Supersemar.

Sinopsis Djakarta 1966 di Trans TV Malam Ini: Supersemar Lahir
Soeharto (kiri) berada dibelakang Soekarno (kanan) pada maret 1966. Foto/Getty Images/Beryl Bernay

tirto.id - Sinema Spesial Trans TVmalam ini, Jumat (30/9/2022) bakal menayangkan film Djakarta 1966 (1982). Film yang dibintangi oleh Ikranagara ini, jika tidak ada perubahan jadwal akan tayang pada pukul 21.45 WIB.

Djakarta 1966 merupakan sekuel dari film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang dirilis pada 1984 silam. Film ini mengisahkan tentang lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 berdasarkan versi pemerintahan Orde Baru.

Film sejarah penting Indonesia ini dirilis perdana pada tahun 1966. Film ini berada di bawah naungan rumah produksi dari studio Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN).

Selain Ikranagara, film bergenre drama dokumenter ini juga diperankan oleh sederet artis kawakan lainnya, seperti Amoroso Katamsi, Umar Kayam, A. Nugraha, Cok Simbara, Jajang C. Noer, Piet Pagau, Rachmat Kartolo, Ratna Riantiarno, dan Tizar Purbaya.

Sinema yang berdurasi 135 menit ini disutradarai oleh Arifin C. Noer sekaligus menjadi penulis naskah skenario bersama Bur Rasuanto. S. Sebelumnya, Arifin C. Noer juga dikenal sebagai sutradara yang menggarap film Romi dan Juli (1974), Melawan Badai (1974), Serangan Fajar (1981), dan Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (1984).

Djakarta 1966 (1982) berhasil menyabet 7 nominasi pada ajang Film Festival Bandung dengan kategori Editing terpuji, Film Sejarah Terpuji, Fotografi Terpuji, Musik Terpuji, Penata Artistik Terpuji, Penulis SkenarioTerpuji, dan Sutradara Terpuji.

Sebagaimana yang dilansir dari situ film IMDb, Djakarta 1966 bertengger di skor 6.6/10 poin.

Sinopsis Film Djakarta 1966

Kisah bermula ketika Presiden Soekarno (Umar Kayam) dianggap tidak memberi keputusan yang memuaskan usai adanya peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S). Hal ini pun menimbulkan unjuk rasa secara besar-besaran di Ibu Kota.

Para demonstran datang dari gabungan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).

Mereka mencetuskan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura), yang berisi pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur yang terlibat G30S, serta penurunan harga.

Seiring berjalannya waktu, situasi semakin genting sehingga menyebabkan Presiden Soekarno terdesak. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau yang kini dikenal dengan Supersemar.

Surat tersebut berisi perintah yang ditujukan kepada Letjen Soeharto (Amoroso Katamsi) selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap penting untuk mengatasi keributan pada saat itu.

Berdasarkan kewenangan yang diterima Letjen Soeharto tersebut, ia memerintahkan untuk membubarkan PKI.

Lantas, apakah kewenangan tersebut berhasil memulihkan keamanan Indonesia? Saksikan kisah selengkapnya dalam film Djakarta 1966 di Bioskop Trans TV pada pukul 21.45 WIB mendatang.

Baca juga artikel terkait SUPERSEMAR atau tulisan lainnya dari Yunita Dewi

tirto.id - Film
Kontributor: Yunita Dewi
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra