tirto.id - Nama Elon Musk semakin meroket, baik itu karena bisnis, inovasi, bahkan kontroversinya. Kerap disebut-sebut sebagai Iron Man di dunia nyata, siapa sebenarnya tokoh pendiri SpaceX dan Tesla ini?
Elon Musk lahir tanggal 28 Juni 1971 di Afrika Selatan. Ayahnya, Errol Musk, adalah seorang insinyur elektromekanis, sedangkan sang ibu yang bernama Maye Musk berprofesi sebagai model.
Kini, Elon Musk dikenal sebagai seorang pengusaha yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia juga dianggap sebagai inovator yang berhasil menciptakan berbagai temuan kontemporer.
Di dunia teknologi, Elon Musk sohor sebagai penemu sekaligus pendiri beberapa perusahaan, sebut saja PayPal, SpaceX, hingga Tesla.
Jenius Sejak Dini
Saat masih kecil, Elon Musk termasuk tipe anak introvert dan kutu buku. Ia menunjukkan kecerdasannya sejak di masa-masa sekolah dan mengaku memiliki dua mata pelajaran favorit.
“Saat aku SMA, aku paling menonjol di dua bidang, fisika dan ilmu komputer. Itu adalah dua mata pelajaran terbaikku,” ucapnya seperti dikutip dari CNBC.
Tahun 1990, Elon Musk masuk ke Queen's University di Ontario, Kanada. Dua tahun kemudian ia pindah ke University of Pennsylvania dan mengejar gelar ganda. Elon Musk lulus tahun 1997 dengan gelar sarjana ekonomi dan fisika sekaligus.
Awal Karier Elon Musk
Elon Musk selalu tertarik dengan sains, internet, dan hal-hal yang berkaitan dengan ruang angkasa. Ia pun bercita-cita untuk menekuni karier di bidang itu dan benar-benar melakukannya setelah lulus kuliah.
Tahun 1995, ketika era internet mulai meningkat, Elon Musk bersama dengan adiknya yang bernama Kimbal mendirikan perusahaan Zip2. Pada 1999, perusahaan ini dijual pada perusahaan komputer Compaq dengan harga sekitar 300 juta dolar.
Elon Musk kemudian beralih mendirikan sebuah layanan keuangan online bernama X.com. Tahun 2000, X.com merger dengan perusahaan rivalnya, Confinity, dan berubah menjadi PayPal.
PayPal yang dikenal sebagai layanan transfer uang digital ini kemudian dibeli oleh eBay pada tahun 2002. Elon Musk yang saat itu berusia 31 tahun, tercatat sebagai pemegang saham terbesar di PayPal. Setelah PayPal dibeli oleh eBay, ia pun memiliki saham eBay sebesar 165 juta dolar.
Ambisi di Tesla dan SpaceX
Dikutip dari situs DW, Elon Musk memiliki tiga misi utama dalam menjalani kariernya. Ketiga misi itu berhubungan dengan resiko perubahan iklim, risiko ketergantungan pada satu planet, serta risiko usangnya umat manusia.
Dengan pemikirannya tersebut, ia mulai menciptakan berbagai temuan untuk mengurangi risiko-risiko di atas, salah satunya adalah Tesla.
Tesla Motors adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, khususnya memproduksi mobil listrik yang ramah lingkungan.
Tak hanya Tesla, Elon Musk juga memimpin perusahaan SolarCity yang bergerak di bidang teknologi tenaga surya. Semuanya merupakan perwujudan dari ambisi Elon Musk untuk mengurangi resiko perubahan iklim.
Tahun 2002, Elon Musk mendirikan SpaceX yang merupakan perusahaan transportasi khusus luar angkasa dan bekerja sama dengan NASA. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa umat manusia mungkin akan terancam punah apabila hanya bergantung pada satu planet.
Elon Musk tak hanya duduk sebagai CEO dan mengurusi hal-hal korporat perusahaan, tapi ia juga terjun langsung dalam berbagai proyek SpaceX. Dengan ilmu fisika dan berbagai kemampuannya, Elon Musk ikut mendesain dan membangun roket sekaligus pesawat ruang angkasa.
Kontroversi Elon Musk
Ada alasan khusus kenapa Elon Musk kerap dijuluki sebagai Iron Man di dunia nyata. Ia tak hanya dikenal sebagai inovator yang cerdas dan kaya raya. Layaknya tokoh Tony Stark yang kerap terlibat skandal, Elon Musk pun tak lepas dari hal-hal yang kontroversial.
Elon Musk adalah sosok pekerja keras, tapi ia juga dikenal tidak sabaran dan kerap memecat karyawannya yang ia anggap kurang kompeten. Elon Musk sering melontarkan tweet kontroversial yang akhirnya berujung dengan permintaan maaf.
Salah satunya adalah ketika ia berkicau di Twitter dan mengomentari penyelamatan korban di gua di Thailand. Penyelamatan itu dilakukan oleh Vernon Unsworth, seorang penyelam profesional asal Inggris.
Saat itu Elon Musk menuding Vernon Unsworth sebagai seorang pedofil. Kasus ini bahkan sampai ke ranah hukum setelah Vernon mengajukan tuntutan terhadap Elon Musk.
Kontroversi lain yang juga sempat membuat Elon Musk jadi sorotan publik adalah saat ia tersandung kasus ganja. Kala itu, ia diwawancara oleh komedian Joe Rogan di podcast-nya dan terang-terangan mengisap ganja di depan publik.
Di tahun 2020, Elon Musk kembali jadi sorotan karena memutuskan membuka kembali pabrik Tesla Motor di Fremont, California. Hal ini menimbulkan kontroversi karena Elon Musk dianggap melanggar peraturan pemerintah setempat.
Saat itu pabrik Tesla Motors tidak dianggap sebagai pabrik/perusahaan esensial yang perlu dibuka di tengah pandemi Covid-19. Pabrik itu pun sempat ditutup selama dua bulan selama masa lockdown.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Iswara N Raditya