tirto.id - Pasukan pemerintah Suriah mendapatkan serangan terpisah di beberapa daerah di Suriah dari ISIS dan kelompok Al-Qaeda. Serangan ini menewaskan sekitar 50 tentara Pasukan gabungan, seperti dilansir Aljazeera.
Pada Kamis (18/4/2019) pasukan ISIS melakukan serangan di padang gurun Provinsi Homs. Pertempuran tersebut terjadi selama dua hari.
Liwa al-Quds, sebuah kelompok militer pro-pemerintah membenarkan adanya serangan tersebut dan sedang mengirim tentara untuk membebaskan dua batalion pasukan, yang terdiri dari 500 pasukan yang sedang ditahan oleh ISIS di sebelah timur Kota al-Sukhna.
Milisi berhasil menghancurkan pertahanan dan membebaskan para tentara yang masih bertahan dan sempat menarik mayat-mayat tentara yang gugur dan merusak kendaraan untuk keselamatan.
Selama beberapa hari terakhir, Liwa al-Quds masih mencari pasukan divisi yang masih belum diketahui keberadannya.
Liwa al-Quds tidak meyebutkan secara pasti jumlah tentara yang gugur dalam pertempuran di gurun Provinsi Homs ini.
Dikutip dari Arab News melaporkan hingga Sabtu (20/4/2019) hampir 60 tentara Suriah terbunuh selama pertempuran 2 hari.
Kepala Pengamat Kemanusiaan Suriah, Rami Abdel Rahman mengatakan bahwa serangan ini menghasilkan kematian terbanyak sepanjang pertempuran rezim usai kemenangan atas ISIS di deklarasikan pada Maret lalu.
Pada Sabtu (20/4/2019), militan yang terkait dengan Al-Qaeda menyerang pos-pos dan markas pusat loyalis di sebelah barat bagian utara Aleppo, dan menewaskan 13 pasukan pro-Asad lainnya.
Perang sipil antara ISIS dengan pasukan pemerintah, termasuk pasukan gabungan Suriah-AS, SDF telah membunuh 370 ribu orang sejak 2011 dengan represi brutal anti pemerintahan.
Daesh (bahasa Arab untuk pejuang ISIS) telah membunuh 8 tentara dan anggota militer, termasuk 2 pegawai di Timur Deir Azzor pada Kamis malam.
Serangan yang menargetkan padang gurun sebelah utara Kota Mayadeen, tepi sungai Eufrat tersebut berlangsung hingga minggu.
Daesh menguasai sebagian besar Irak dan Suriah sejak 2014, mendeklarasikan diri sebagai kalifah, dan daerah-daerah rampasan mereka di klaim sebagai daerah kekhalifan. Daerah kekuasaan mereka pada waktu itu setara dengan luas Inggris Raya.
Pasukan SDF, gabungan pasukan AS dan Suriah pada bulan lalu telah mengumumkan kemenangan atas teritori ISIS di Suriah setelah berhasil meringkus para militant di kantong terakhirnya, Baghouz.
Namun, masih harus diwaspadai adanya sleeper cells, atau kantong tidur, yang mana pasukan ISIS tidak benar-benar musnah.
Mereka hanya bersembunyi, sembari mengumpulkan massa lebih banyak lagi dan menunggu waktu yang tepat untuk kembali menyerang.
Pada bulan April, Daesh bertanggung jawab atas dua serangan pada 9 April di Raqqa yang dikabarkan menewaskan 13 orang, termasuk warga sipil.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora