tirto.id - Tersingkirnya Barcelona dari kompetisi Liga Champions 2019/2020 bisa menjadi penanda berakhirnya sebuah era. Yakni, era dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang untuk pertama kalinya sejak musim 2006/2007, tak ada nama keduanya atau salah satu di antara mereka di babak semifinal Liga Champions.
Tak diragukan lagi bahwa Messi dan Ronaldo adalah dua pemain yang sangat dominan di kompetisi terbesar antar-klub Eropa ini. Selalu ada kedua pemain tersebut atau minimal salah satu saja yang berada di babak empat besar Liga Champions bersama klub masing-masing. Namun, kisah indah itu telah berakhir di musim ini.
Musim 2006/2007 adalah tahun pertama era dominasi tersebut. Semusim sebelumnya, tepatnya di musim 2005/2006, Barcelona sebenarnya mencapai semifinal dan bahkan menjadi juara. Namun, Messi tidak ikut berlaga karena mengalami cedera di laga kontra Chelsea pada babak 16 besar.
Tapi setelahnya, selalu ada nama Messi dan Ronaldo minimal di semifinal. Musim 2006-2007, Ronaldo berlaga dengan Manchester United menghadapi AC Milan meski harus tersingkir. Setahun berikutnya Ronaldo malah membawa United menjadi juara di Moscow setelah sebelumnya di semifinal berhasil mengalahkan Messi dan Barcelona dengan agregat skor 1-0.
Balas dendam dilakukan Messi dan Barcelona semusim kemudian. Bertanding di Stadion Olimpico Roma, Barcelona menaklukkan United 2-0 dengan satu gol di antaranya dicetak Messi. Laga tersebut sekaligus menjadi satu-satunya final Liga Champions yang mempertemukan Messi dan Ronaldo sampai saat ini.
Tahun-tahun berikutnya, Messi sanggup menjejak enam semi final dengan dua di antaranya berlanjut ke final dan selalu menjadi juara. Sedangkan Ronaldo yang hijrah ke Real Madrid malah lebih perkasa. Delapan semifinal ia capai dan empat di antaranya bisa ke final. Tanpa kekalahan di final, Ronaldo sukses meraih trofi Si Kuping Besar dalam empat kesempatan tersebut.
Dominasi itu baru runtuh di kompetisi 2019/2020. Ronaldo yang kini berseragam Juventus kandas di babak 16 besar oleh Olympique Lyon. Sementara Messi dan Barcelona secara mengenaskan dihajar 2-8 oleh Bayern Munchen di Lisbon.
Peluang Pecahnya Rekor
Dominasi Messi dan Ronaldo di ajang ini tentu berkorelasi dengan banyaknya rekor yang bisa mereka ciptakan. Kini, tanpa keduanya di sisa kompetisi musim ini serta usia yang sudah tak muda, membuat peluang untuk memecahkan rekor keduanya menjadi kian terbuka.
Contohnya saja terkait apa yang sedang dikejar Robert Lewandowski. Sejauh ini striker Bayern tersebut telah mencetak 14 gol di musim ini. Rekor gol terbanyak dalam satu musim kompetisi Liga Champions adalah 17 gol milik Ronaldo pada musim 2013/2014. Harusnya, tak sulit bagi Lewandowski untuk minimal menyamai catatan CR7 tersebut.
Baik Messi maupun Ronaldo saat ini juga tercatat sebagai pemain yang paling sering mencetak hattrick. Masing-masing telah mencetak delapan hattrick di ajang ini. Posisi kedua ditempati oleh Lewandowski, Luiz Adriano, dan Mario Gomez dengan tiga hattrick meski butuh kerja keras bagi Lewandowski di musim-musim berikutnya untuk mengejar catatan tersebut.
Ronaldo sejauh ini juga menjadi pemain yang telah tampil di 14 musim Liga Champions. Sering tampil, Ronaldo semakin banyak mengoleksi gol. Hal itu dibuktikan dengan total 131 gol yang menjadikannya top skor sementara Liga Champions sepanjang masa. Ronaldo pun juga menorehkan catatan sebagai pemain yang paling sering menjadi top skor, yakni pada tujuh musim kompetisi.
Sedangkan Messi saat ini adalah pemain paling produktif di fase grup. 68 gol telah dicetaknya di babak tersebut dengan dibuntuti Karim Benzema yang telah mengemas 47 gol.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Ibnu Azis