Menuju konten utama
Virus Corona:

Selandia Baru Kembali Buka Sekolah hingga Tempat Rekreasi Pekan Ini

Usai berminggu-minggu lockdown, kini Selandia Baru kembali membuka perbatasan, sekolah, museum dan pekerja kembali ke kantor.

Selandia Baru Kembali Buka Sekolah hingga Tempat Rekreasi Pekan Ini
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Seth Wenig / AP

tirto.id - Selandia Baru akan kembali normal usai dua bulan diterapkannya lockdown untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dikutip dari Guardian, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan pada Senin (11/5/2020) bahwa negara tersebut mulai menurunkan peringatan dari level 3 ke level 2 pada Kamis 14 Mei 2020.

Ardern mengucapkan terima kasih kepada "tim beranggotakan lima juta" atas pengorbanan yang mereka lakukan untuk melindungi negara dari Covid-19.

"Dari semua lapisan masyarakat adalah tegas dan bertekad - menetapkan bahwa ini adalah perang yang akhirnya bisa kita menangkan, hanya jika kita bertindak bersama," kata Ardern.

"Pertempuran telah dimenangkan, tetapi perang belum berakhir."

Menurut Ardern, sekolah akan kembali dibuka, pekerja akan kembali ke kantor, dan restoran serta toko ritel akan kembali dibuka, serta mulai berdagang.

Olahraga dan tempat rekreasi juga akan kembali dibuka dan perpustakaan, taman bermain dan museum juga akan kembali dibuka.

Bar akan dibuka kembali pada 21 Mei, kata Ardern, karena dianggap “berisiko tinggi” oleh direktur jenderal kesehatan, dan pertemuan sosial dibatasi hingga 10 orang, termasuk di pernikahan dan pemakaman.

Selandia Baru menerapkan strategi eliminasi yang ketat, menutup perbatasannya pada 15 Maret dan diberlakukan di seluruh negeri pada 25 Maret.

Setelah beberapa minggu lockdown, perjalanan domestik akan diizinkan, tetapi Selandia Baru akan tetap menutup dari pengunjung internasional untuk "waktu yang lama", kata Ardern.

Saat ini, masih ada 90 warga Selandia Baru yang terinfeksi Covid-19 dan dua orang dirawat di rumah sakit.

Selandia Baru sekarang memiliki kapasitas untuk melakukan 1.200 tes sehari, tingkat pengujian per kapita yang lebih tinggi daripada Australia, Inggris, Singapura, dan Korea Selatan.

Dikutip dari CNN, Ashley Bloomfield, dari departemen Kesehatan Selandia Baru, mengatakan pada 27 April bahwa hanya ada satu kasus sejak 1 April yang mana pihak berwenang menyelidiki sumber infeksi.

Dikutip dari Worldmeters, kasus corona di Selandia Baru mencapai 1.497 orang dan 21 kasus meninggal.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH