Menuju konten utama

Selamat Tinggal, Yahoo Messenger!

YM, "buku petunjuk paling dipercaya" untuk generasi 1990-an dan awal 2000-an, bakal dimatikan pada 17 Juli 2018.

Selamat Tinggal, Yahoo Messenger!
Ilustrasi Yahoo Messenger. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Di Taipei, ibu kota Taiwan, Chih-Yuan Yang tinggal bersama sang ibu, seorang profesor bahasa Inggris, dan sang adik. Sementara ayahnya meninggal karena penyakit paru-paru. Keluarga kecil itu memutuskan pindah ke San Jose, Amerika Serikat, menjelang unifikasi Cina pada akhir dekade 1970-an. Di AS, Chih-Yuan Yang berganti nama menjadi Jerry Yang.

Pada usia 20-an, Jerry Yang menjadi mahasiswa pascasarjana Stanford University. Saat berkuliah, ia berteman dengan David Filo. Seharusnya mereka sibuk menyelesaikan studi. Namun, terlecut atas kesenangan mengumpulkan dan mencatat beragam portal web unik di jagat maya, mereka menciptakan “yellow pages” online bernama “Jerry's guide to the world wide web,” yang resmi tersedia di internet pada Januari 1995.

“Jerry's guide to the world wide web,” kemudian berganti nama menjadi Yahoo dan dimodali 2 juta dolar AS oleh duet itu, semakin populer di internet.

Amir Efrati dalam artikelnya di Wall Street Journal bahkan mengatakan pada pertengahan 1990-an, “Yahoo menjadi buku petunjuk paling dipercaya” di jagat maya. Ia mengangkangi Google yang masih seumur jagung. Pada 1999, Yahoo ditaksir bernilai 120 miliar dolar AS, mengalahkan perusahaan teknologi yang lebih dulu mapan semisal Hewlett-Packard (HP).

Salah satu produk yang sukses melambungkan Yahoo adalah Yahoo Messenger alias YM.

Yahoo Messenger adalah aplikasi pesan instan yang dirilis pada 9 Maret 1998. Pada awal kemunculannya, aplikasi ini bernama Yahoo Pager. Dalam siaran pers Yahoo Pager, Yahoo menyebut aplikasi itu dibuat untuk “menjangkau teman yang sedang online dengan cara mudah.” Yahoo Pager, lanjut siaran pers itu, berkembang dengan menyertakan beberapa kekuatan Yahoo seperti e-mail, chat, message board (forum online), hingga pencarian alias direktori portal web.

“Kami melanjutkan pengembangan produk untuk menyajikan cara baru bagaimana jutaan pengguna Yahoo mencari dan berkomunikasi,” kata Brian Park, saat itu produser Yahoo Pager. “Yahoo Pager mengombinasikan pesan instan dengan notifikasi,” katanya.

Dalam siaran pers itu, Yahoo mengatakan Yahoo Pager memiliki 5 fitur: Instant Messenger, Alerts, Blocking/Privacy, Single Registration Process, dan Expanded Viewing Profiles.

Pada dekade 1990-an, tak bisa dimungkiri, Yahoo Messenger merupakan salah satu aplikasi yang sukses memopulerkan “instant messaging” atau “pesan instan,” istilah yang lahir sejak dekade 1960-an. Instant messaging merupakan konsep teknologi yang memungkinkan pengguna berkomunikasi tanpa campur tangan provider telekomunikasi tertentu alias over the top (OTT), berjalan mandiri melalui internet.

“Instan messaging”, mengutip pemberitaan Mashable, muncul ketika tim dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menciptakan Compatible Time-Sharing System (CTSS), teknologi chatting yang memungkinkan lebih dari 30 orang bercakap secara bersamaan secara online dengan menggunakan komputer berbeda.

Pesan instan itu cepat diterima pasar dan melahirkan akronim seperti BRB (be right back), TTYL (talk to you later), OTP (on the phone), atau ASL (age, sex, location), yang populer pada 1990-an.

Yahoo lewat YM menyalip kompetitornya macam American Online (AOL) yang merilis AIM, pesan instan serupa, pada dekade 1990-an. Pada 2014, Yahoo mengklaim memiliki 1 miliar pengguna aktif bulanan pada layanan mereka.

Meski begitu, tidak disebut secara spesifik berapa yang menggunakan layanan Yahoo Messenger. Salah satu alasannya karena YM menggunakan sistem “one ID,” sistem yang dengan hanya satu ID atau akun Yahoo dapat menggunakan semua jenis layanan buatan perusahaan yang didirikan Jerry Yang itu.

Sayangnya, klaim jumlah pengguna itu memiliki cela. Chatspam.org pernah melakukan riset tentang berapa banyak bot pada aplikasi pesan instan YM. Pada riset awal tahun 2007, antara 60 persen dan 75 persen pengguna YM merupakan bot.

infografik yahoo messenger

Nasib Nahas Bisnis Yahoo

Maju sepuluh tahun kemudian, April 2018, WhatsApp—yang didirikan mantan karyawan Yahoo—sukses menduduki aplikasi pesan instan terpopuler. Data via Statista mencatat WhatsApp memiliki 1,5 miliar pengguna aktif bulanan. Posisi WhatsApp dikuntit oleh Facebook Messenger (1,3 miliar), WeChat (1 miliar), QQ Mobile (783 juta), Skype (300 juta), Viber (260 juta), Snapchat (255 juta), Line (203 juta), dan Telegram (200 juta). Tidak ada Yahoo Messenger.

Techcrunch, mengutip App Annie, mengungkapkan Yahoo Messenger bertengger di posisi 160 sebagai aplikasi pesan instan di iOS dan nomor 117 sebagai aplikasi pesan instan di Android.

Atas nasib nahas tersebut, Yahoo akhirnya menyuntik mati salah satu produk paling ikoniknya tersebut. Melalui laman resmi, Yahoo menyebut YM akan tamat pada 17 Juli 2018, alias mati selepas beroperasi selama 20 tahun 5 bulan 1 minggu dan 1 hari.

Itu keputusan tak terelakkan atas sebuah aplikasi pesan instan yang mempelopori sistem berbagi file dalam suatu chat, fitur unsend alias menarik kembali pesan yang terlanjur dikirim, dan group conversation alias percakapan kelompok.

Di jagat maya, kepergian YM ditaburi tagar #YahooMessenger. Menghimpun via TweatReach, antara 13 hingga 17 Juni 2018, tercipta 777 kicauan yang mengandung tagar itu, dengan 100 kicauan di antaranya menjangkau 2.114.175 pengguna Twitter di seluruh dunia.

Dalam pernyataannya, Yahoo menyatakan kematian YM tak lepas dari “perubahan lanskap komunikasi yang terjadi terus-menerus.” Yahoo menyatakan kini “berfokus mengembangkan dan memperkenalkan perangkat komunikasi baru yang sesuai kebutuhan konsumen.”

Kematian Yahoo Messenger merupakan rangkaian kemalangan yang membelit perusahaan Yahoo. Pada 2008, Yahoo menolak dipinang Microsoft dengan mahar 45 miliar dolar AS. Mereka malahan terpaksa menjual diri seharga 4,5 miliar dolar AS pada Verizon.

Pada 2014, perusahaan itu mengaku kecolongan 500 juta akun oleh peretas. Dua tahun kemudian, 1 miliar akun pengguna Yahoo dicuri peretas. Dan pada April 2018, Flickr, salah satu layanan foto paling berpengaruh dunia, terpaksa dijual Yahoo pada Smugsmug.

Baca juga artikel terkait YAHOO atau tulisan lainnya dari Ahmad Zaenudin

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Fahri Salam