Menuju konten utama

Sektor Maritim Sumbang Kontribusi Terbesar dalam Investasi

Sektor maritim saat ini sumbang 20 persen investasi nasional. Kepala BKPM Thomas Lembong bahkan memprediksi bisa tembus 50 persen.

Sektor Maritim Sumbang Kontribusi Terbesar dalam Investasi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

tirto.id - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, mengungkapkan kontribusi dari sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) terhadap total investasi nasional terbilang besar. Seperti dikatakan Thomas berdasarkan data dari BKPM, besaran kontribusi tersebut telah mencapai 20 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

“Dengan banyaknya proyek baru di pembangkit listrik, migas (minyak dan gas), perkiraan saya bisa 25 sampai 40 persen dari total investasi nasional. Belum lagi ditambah pariwisata dan perhubungan. Portofolio maritim bisa mencapai 50 persen,” kata Thomas seusai bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin (10/4/2017).

Saat disinggung soal hasil pertemuannya dengan Luhut, Thomas mengatakan sektor migas menjadi topik bahasan utama.

Menurut Thomas, sektor migas menjadi sorotan karena tingginya nilai investasi pada sektor tersebut. “Satu proyek nilainya bisa mencapai Rp100 triliun. Itu kan besar sekali. Jadi memang kita harus memberikan perhatian khusus, untuk menjaga kelangsungan dari proyek-proyek investasi di migas,” ungkap Thomas.

Tak hanya itu, Thomas juga menuturkan sektor lain di ESDM, yakni pertambangan, tak luput dibahas. “Terutama yang dampaknya terhadap smelter. Di sektor smelter itu juga puluhan triliun, sama-sama sukses,” ucap Thomas.

“Seperti dilaporkan Menko (Menteri Koordinator) Maritim dan Menteri Perindustrian sebelumnya, kita ini dalam waktu dekat sudah top tiga di dunia, produsen stainless steel (baja tahan karat). Itu pun berkat investasi di sektor smelter,” tambah dia.

Mengingat besarnya nilai investasi di sektor ESDM, Thomas mengimbau agar investasi yang sudah ada saat ini haruslah dijaga. “Jangan sampai ada yang batal. Karena kalau sampai itu terjadi, puluhan triliun bolong, dampaknya akan buruk sekali nantinya,” ujar Thomas.

Sebelumnya, Kementerian ESDM sempat mengatakan bahwa mereka juga tengah menyiapkan strategi untuk bisa menarik investasi di hulu migas. Salah satu upaya yang akan ditempuh adalah dengan menyiapkan payung hukum agar perusahaan migas bisa mengeksplorasi data secara terbuka (open data).

Diharapkan melalui open data, perusahaan migas di seluruh dunia bisa mengakses data eksplorasi Indonesia. "Ibarat masuk ke acara pameran, regulasi yang ada saat ini seperti membayar karcis yang mahal untuk masuk ke pameran. Sementara dengan cara ini, masuk pamerannya gratis meskipun harus daftar terlebih dulu," ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja pada Rabu (5/4) pekan lalu.

Adapun target investasi di sektor ESDM pada 2017 ini sendiri diperkirakan mencapai 43 miliar dollar Amerika. Nilai terbesar dari angka tersebut datang dari sektor migas yang memiliki besaran 22 miliar dollar Amerika. Sementara itu pada anggaran 2016 lalu, realisasi investor di sektor ESDM hanya mencapai 26,578 miliar dollar Amerika.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Agung DH