tirto.id - Sejarah Tembok Besar China dapat dilacak dari awal pembangunannya pada sekitar 700-an tahun sebelum masehi. Pembangunan tembok raksasa ini kemudian dilanjutkan oleh sejumlah kaisar dari berbagai dinasti penguasa daratan Tiongkok hingga 2000 tahun (2 milenium) kemudian.
Tembok Besar China adalah rangkaian dinding-dinding raksasa yang memanjang mengikuti bentuk pegunungan Tiongkok Utara yang membentang dari timur ke barat. Di bahasa Mandarin, Tembok Besar China biasa disebut dengan istilah "wanli changcheng" yang berarti "tembok dengan panjang 10 ribu li."
Mengutip artikel "The Great Wall of China: a Physical Barrier to Gene Flow?" dalam Jurnal Heredity (2003) yang dirilis nature.com, catatan paling awal mengenai pembangunan Tembok Besar China berasal dari tahun 656 sebelum masehi (SM). Semasa periode China kuno itu, tembok besar mulai dibangun dengan tujuan pertahanan: membendung serbuan suku-suku nomaden dari utara China.
Renovasi dan penambahan panjang Tembok Besar China kemudian dilanjutkan banyak kaisar dari berbagai dinasti. Renovasi terakhir dengan skala besar dilakukan selama masa Dinasti Ming (1368–1644) dan menjadi proyek infrastruktur raksasa di masa kekaisaran tersebut.
Namun, data tentang masa awal Tembok Besar China dibangun serta panjangnya telah diperbarui, berdasarkan hasil riset terbaru. Data terkini yang dilansir pada 2021 oleh kantor berita pemerintah Tiongkok, Xinhua, menunjukkan pembangunan Tembok Besar China berawal dari periode 770-221 SM hingga masa kekuasaan Dinasti Ming (1368-1644).
Sementara itu, hasil pengukuran terbaru yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok menyimpulkan panjang Tembok Besar China secara total mencapai 21.000-an kilometer. Angka tepatnya, panjang Tembok Besar China adalah 21.196,18 kilometer. Data itu berbeda dari hasil studi awal pada 2009 silam yang menaksir panjang Tembok Besar China hanya 8.850 km.
Rangkaian benteng raksasa itu membentang mulai dari pesisir Teluk Bohai (Shanhaiguan) di timur hingga Gurun Gobi (Jiayuguan) di Barat. Letak Tembok Besar China berada di wilayah 15 provinsi, kotamadya, dan daerah otonom di Tiongkok Utara.
Sejumlah daerah lokasi Tembok Besar China tersebut adalah Xinjiang, Inner Mongolia (Mongolia Dalam), Gansu, Qinghai, Ningxia, Shaanxi, Shanxi, Hebei, Beijing, Tianjin, Liaoning, Jilin, Henan, Heilongjiang, and Shandong.
Salah satu keajaiban dunia yang ditetapkan Unesco pada 1987 itu termasuk situs warisan dunia yang terus dijaga sekaligus dikonservasi. Xinhua mencatat, pada 2021, ada 6000-an petugas yang dikerahkan untuk menjaga Tembok Besar China.
Sejarah Singkat Tembok Besar China: Masa Pembangunan
Tembok Besar China sebenarnya merupakan rangkaian benteng yang menyatu sehingga menjadi bangunan buatan manusia yang terpanjang di dunia. Pembangunan tembok raksasa ini tak hanya memakan waktu 2000 tahun tetapi juga memakan korban setidaknya 1 juta orang pada masa lalu.
Fakta tersebut dibuktikan oleh penemuan banyak sisa-sisa kerangka manusia di bangunan ini oleh arkeolog. Selain itu, ada mitos tentang kepercayaan warga setempat bahwa banyak roh terjebak di Tembok Besar China.
Di publikasi resminya, UNESCO menyatakan pembangunan Tembok Besar China menggambarkan kerasnya benturan peradaban komunitas nomaden dengan masyarakat pertanian di zaman China kuno.
Tembok Besar China juga menjadi bukti fisik penerapan strategi militer Tingkok Kuno yang berpadu dengan kemajuan seni dan teknologi arsitektur pada era itu. UNESCO menilai tembok raksasa Cina memuat makna simbolis yang tak tertandingi dalam sejarah Tiongkok.
"Karena konstruksinya yang menyiratkan penderitaan, ia menjadi referensi penting dalam sastra Tiongkok, seperti dalam karya-karya "Soldier's Ballad" dari Tch'en Lin (200 M) ataupun puisi Tu Fu (712-770), dan novel-novel populer di periode Ming," demikian tulis UNESCO.
Pembangunan Tembok Besar China yang memakan waktu 2000 tahun terjadi secara bertahap dan berkaitan erat dengan strategi pertahanan militer sejumlah dinasti kekaisaran di Tiongkok. Dikutip dari Britannica, berikut ini sejumlah tahapan periode sejarah pembangunan Tembok Besar China.
1. Periode Pra-Qin
Pada awalnya Tembok Besar China dibangun untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dengan tujuan pertahanan dari serangan musuh. Saat itu, China masih terpecah menjadi beberapa negeri yaitu Chu, Qi, Yan, Wei, dan Zhao.
Berdasarkan hasil penelitian sejarah, negeri-negeri tersebut berkontribusi dalam konstruksi awal Tembok Besar China, yaitu pada Zaman Musim Semi dan Gugur (722 SM - 481 SM) dan Zaman Negara Perang (453 SM-221 SM).
Negara bagian Chu memulai membangun tembok bagian utara pada abad ke-7 SM yang kemudian diikuti oleh negara-negara bagian lain seperti Qi, Yan, Wei dan Zhou.
Negara bagian Qi membangun tembok keliling secara bertahap dimulai dari bagian selatan hingga di tepi Laut Kuning. Adapun negara bagian Wei membangun dua garis pertahanan yang dikenal sebagai Tembok Hexi (Barat Sungai) dan Tembok Henan (Selatan Sungai).
Tembok Hexi dibangun sebagai benteng untuk melawan negara bagian Qin dan pengembara barat, sedangkan Tembok Henan didirikan untuk melindungi Daliang yang saat itu jadi ibu kota negara bagian Wei.
Negara bagian Zhou menyelesaikan tembok selatan dan tembok utara sebagai pertahanan untuk melawan negara bagian Wei.
2. Periode Dinasti Qin
Pada tahun 220 SM, Dinasti Qin yang dipimping oleh Kaisar Qin Shi Huang, memerintahkan untuk menyambungkan tembok dan benteng yang telah dibangun sebelumnya sebagai garis pertahanan.
Kaisar Qin Shi Huang mengutus seorang Jenderal bernama Meng Tian ke perbatasan utara dengan membawa 300.000 orang untuk mengerjakan proyek tersebut. Pengerjaan proyek membutuhkan waktu sekitar 9 tahun. Karena jatuh banyak korban dan Dinasti Qin digulingkan, pembangunan itu tidak dilanjutkan.
3. Periode Dinasti Han
Pada tahun 127 SM, Kaisar Han Wudi dari Dinasti Han yang saat itu berkuasa melakukan renovasi dan melanjutkan pembangunan tembok-tembok lama yang dilaksanakan selama kurang lebih 20 tahun. Pada era Dinasti Han inilah panjang tembok bertambah secara keseluruhan menjadi 1000 kilometer.
Lalu, atas perintah Kaisar Guang Wudi pada 39 SM, Jenderal Ma Cheng memulai lagi pembangunan tembok besar China. Setelah itu bangsa Hun terpecah menjadi dua bagian yaitu utara dan selatan.
Hun Utara dan Selatan berdamai setelah ditaklukkan oleh Dinasti Han. Kemudian pembangunan Tembok Besar China ditinggalkan karena dinasti iti sudah memiliki kekuatan militer yang besar.
4. Periode Dinasti Ming
Setelah menggulingkan Kekaisaran Mongol (1206–1368), Dinasti Ming (1368-1644) melanjutkan pembangunan Tembok Besar China. Pada masa Dinasti Ming, panjang Tembok Besar China terus bertambah ribuan kilometer dan terbagi dalam 9 distrik militer yang dilengkapi dengan sejumlah benteng pertahanan dan pintu gerbang untuk mengawasi daerah perbatasan.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Addi M Idhom