Menuju konten utama
Parabot

Sejarah Mesin Jahit, Macam-macam Alatnya dan Cara Merawat

Sejarah mesin jahit, oli mesin jahit, macam-macam alat dan cara merawat mesin jahit.

Sejarah Mesin Jahit, Macam-macam Alatnya dan Cara Merawat
Pengunjung mengamati mesin jahit yang dipamerkan saat pameran mesin jahit dan mode lama di Bentara Budaya Yogyakarta, Selasa (6/16). Pameran yang menampilkan berbagai jenis mesin jahit dari berbagai tahun serta merk dan mode lama itu berlangsung hingga 10 Desember 2016. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama/16.

tirto.id - Mesin jahit atau piranti merupakan alat yang dipakai untuk menyelesaikan suatu jahitan. Dengan peralatan menjahit yang lengkap maka pekerjaan menjahit akan semakin lancar dan rapi.

Lantas, bagaimana sejarah mesin jahit?

Alat-alat menjahit pokok mesin jahit dan alat-alat lain yang dibutuhkan, di antaranya adalah mesin obras, mesin lobang kancing, dan sebagainya.

Sementara untuk alat menjahit tambahan, yaitu gunting, jarum jahit, rader, alat pendedel, pita meteran, dan sebagainya.

Mesin jahit dibagi menjadi tiga jenis, yakni mesin jahit umum, khusus, dan serbaguna. Agar tidak salah memilih merek mesin jahit, sebaiknya pilihlah merek yang sudah dikenal kualitasnya, ada alat untuk membersihkan dan memperbaiki, serta memiliki buku petunjuk penggunaan.

Sejarah Mesin Jahit

Dalam sejarah mesin jahit, jahitan dengan tangan merupakan karya seni yang sudah berusia lebih dari 20 ribu tahun yang lalu. Kemudian, jarum jahit pertama dibuat dari tulang atau tanduk binatang.

Dikutip dari ThoughCo. sementara benang pertamanya terbuat dari urat binatang. Setelah bergulirnya waktu, pada abad ke-14 jarum besi ditemukan pada abad ke-14.

Kemudian pada abad ke-15 jarum bermata pertama kali muncul. Lalu, paten pertama penjahitan mekanis merupakan paten Inggris yang lahir pada tahun 1755 dan diproduksi untuk Jerman, Charles Weisenthal.

Pada waktu itu Weisenthal merilis paten untuk jarum yang dirancang untuk sebuah mesin. Pada tahun 1830, mesin jahit fungsional pertama ditemukan oleh penjahit Prancis, Barthelemy Thimonnier.

Kala itu, mesin Thimonnier hanya menggunakan satu benang dan jarum bengkok yang membuat tusuk rantai yang sama dengan sulaman.

Akhirnya pada tahun 1851, Isaac M. Singer membuat mesin yang praktis untuk menjahit. Hingga kini, masyarakat di dunia menggunakan mesin jahit ciptaan Isaac.

Cara Merawat Mesin Jahit dan Penggunaan Oli Mesin Jahit

Ketika membersihkan mesin, sebaiknya perhatikan berbagai bagian mesin, seperti meja atau dudukan mesin.

Agar bisa terlindungi dari kotoran dan debu, upayakan agar mesin selalu tertutup ketika tidak digunakan.

Selain itu, agar mesin jahit bisa terawat simpanlah mesin jahit di bawah penutup debu pada suhu kamar yang kering.

Lalu, gunakan benang baru dengan kualitas tinggi untuk mengurangi penumpukan serat interior.

Secara teratur cabutlah mesin dan debu di dalam kotak spul dengan sikat kosmetik yang lembut.

Selanjutnya, lumasi kotak gelondong dengan tetesan minyak mesin jahit atau oli mesin jahit.

Jika sudah, cobalah sepotong kain melalui mesin untuk menghilangkan sisa minyak.

Sebelum dibersihkan, pastikan jarum jahit sudah dibersihkan terlebih dahulu untuk menghindari tertusuk jarum. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk merawat mesin jahit, yaitu:

  • Kuas datar (lebar ½" hingga ¾")
  • Larutan atau cairan pembersih (oli mesin jahit)
  • Kain lembut sekali pakai
  • Obeng
  • Panduan mesin jahit
  • Penyedot debu kecil yang praktis.

Baca juga artikel terkait SEJARAH atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno