Menuju konten utama

Sejarah Hari Perawat Internasional yang Diperingati Setiap 12 Mei

Hari Perawat Internasional diperingati setiap 12 Mei, sekaligus untuk mengingat kelahiran Florence Nightingale seorang pendiri perawatan modern.

Sejarah Hari Perawat Internasional yang Diperingati Setiap 12 Mei
Florence Nightingale. Foto/AP

tirto.id - Tepat hari ini, diperingati sebagai Hari Perawat Internasional yang ke 74 tahun. Peringatan ini dibuat oleh The International Council of Nurses (ICN) sejak 12 Mei 1965, sekaligus untuk mengingat hari kelahiran Florence Nightingale seorang pendiri perawatan modern.

Nightingale menjadi sosok yang penting dalam bidang keperawatan terlebih karena jasanya selama Perang Krimea di tahun 1850-an.

Saat itu, ia bertugas di RS Barrack di Scutari (sekarang distrik Istanbul), menjadi pemimpin sekelompok perawat yang merawat tentara Inggris.

Ketika pertama kali datang, ia terkejut dengan fasilitas rumah sakit. Pada akhirnya, ia memberlakukan standar perawatan yang ketat dan memastikan bangsal tetap bersih. Selain itu, ia juga memastikan bahwa persediaan makanan dan obat-obatan tercukupi.

Pengalamannya ini lah yang menjadi tolok ukurnya berkampanye menuntut reformasi di dalam dunia keperawatan.

Pada 1860, Nightingale mendirikan sekolah perawat di Rumah Sakit St Thomas di London dengan menetapkan dasar keperawatan profesional.

Sekolah ini menjadi sekolah keperawatan sekuler pertama di dunia dan kini menjadi bagian dari King’s College London.

Setiap tahunnya, ICN memiliki tema untuk peringatannya di setiap tahun. Di tahun ini, tema yang diangkat adalah Nursing the World to Health.

Peringatan Hari Perawat Internsional dan Ancaman COVID-19

Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para perawat menjadi garda terdepan dalam memerangi epidemi dan pandemi khususnya pandemi Corona COVID-19 yang mewabah di seluruh negeri di tahun ini.

“Tanpa perawat, kami tidak akan memenangkan pertempuran melawan wabah, kami tidak akan mencapai pembangunan bekelanjutan atau cakupan kesehatan universal,” tulis WHO mengingatkan pentingnya peran perawat sepanjang waktu.

Sementara itu, WHO juga melayangkan tiga tuntutan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk menjamin kesejahteraan perawat. Ketiga tuntutan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menjamin keselamatan dan kesehatan kerja perawat dan semua petugas kesehatan, termasuk khususnya, akses tanpa hambatan ke alat pelindung diri sehingga mereka dapat dengan aman memberikan perawatan dan mengurangi infeksi dalam pengaturan perawatan kesehatan.

2. Menjamin perawat dan semua petugas kesehatan memiliki akses ke dukungan kesehatan mental, pembayaran tepat waktu, cuti sakit dan asuransi; serta akses ke pengetahuan dan panduan terbaru yang diperlukan untuk menanggapi semua kebutuhan kesehatan, termasuk wabah.

3. Menjamin perawat mendapatkan dukungan keuangan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk membantu merespons dan mengendalikan COVID-19 dan wabah di masa depan.

Lebih lanjut, WHO juga menuliskan bahwa dengan mengembangkan tenaga kerja keperawatan, negara-negara akan mudah dalam mencapai dampak hingga tiga kali lipat akibat peningkatan kesehatan.

Selain itu, upaya ini juga akan membantu mempromosikan kesetaraan gender dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Memperkuat keperawatan akan memiliki manfaat tambahan untuk mempromosikan kesetaraan gender (SDG5), berkontribusi pada pembangunan ekonomi (SDG8) dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lainnya,” tulis WHO.

Di sisi lain, UICC menuliskan penting untuk menjamin keselamatan para perawat dan pertugas kesehatan lain akibat masifnya penularan COVID-19.

“Dokter dan perawat di banyak negara sekarang menghadapi beban kerja yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menyelamatkan nyawa, dengan risiko penularan yang lebih tinggi dari coronavirus,” tulis UICC.

“Dengan meningkatnya prospek tersebut, membuat keputusan medis menjadi sulit terlebih dalam hal mengalokasikan sumber daya dan perawatan lanjutan,” sambungnya.

Sementara coronavirus menyebar, banyak pula pasien yang menderita penyakit lain dan terus membutuhkan perawatan penting.

Oleh karena itulah penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan jaminan keselamatan para perawat yang sedang bekerja keras.

Baca juga artikel terkait HARI PERAWAT INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo