Menuju konten utama

Sejarah Esemka: Ditunggangi Meski (Sempat) Ditinggalkan Jokowi

Sejarah Esemka sempat terkait sebagai mobil dinas Jokowi pada 2012 silam.

Sejarah Esemka: Ditunggangi Meski (Sempat) Ditinggalkan Jokowi
Joko Widodo (Jokowi) berpose dengan mobil Esemka Rajawali saat masih menjabat Wali Kota Solo. (FOTO ANTARA/ Dhoni Setiawan)

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik otomotif PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali. Sejarah Esemka terkait dengan Jokowi lantaran pernah digunakan sebagai mobil dinas saat menjabat Wali Kota Solo. Kini, usai sempat ditinggalkan Jokowi, Esemka hadir kembali, namun bukan sebagai mobil nasional (mobnas).

Presiden Direktur PT Esemka Eddy Wirajaya menegaskan bahwa produknya bukanlah mobil nasional seperti yang dipersepsi publik selama ini. Hal ini ia sampaikan langsung di hadapan Presiden Jokowi saat peresmian pabrik sekaligus peluncuran mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (6/9/2019) lalu.

“Kami adalah perusahaan swasta nasional yang 100 persen dimiliki swasta dan kami bukan mobil nasional seperti yang dipahami orang selama ini. Lebih tepatnya mobil buatan Indonesia karya anak bangsa sendiri," tandas Eddy.

Kebangkitan Esemka setelah cukup lama tak terdengar kabarnya didukung oleh Jokowi. Presiden RI ke-7 ini bahkan sudah mencoba mobil produksi dalam negeri ini dan merekomendasikannya kendati Esemka bukan atau belum menjadi mobil nasional RI.

“Banyak yang bertanya kepada saya mengapa mau meresmikan pabrik Esemka ini, [hal itu] karena saya ingin mendukung pengembangan otomotif nasional,“ ujar Presiden Jokowi di sela acara peresmian pabrik otomotif PT Esemka.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini yakin, jika dipasarkan dengan harga kompetitif serta manajemen pemasaran yang baik, akan banyak yang tertarik membeli mobil produksi Esemka.

“Tidak mudah, tidak gampang, masuk pasarnya ini juga tidak gampang dan tidak mudah. Tetapi kalau kita sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya kita sendiri, brand, dan prinsipal kita sendiri, ini akan laku,” kata Jokowi.

“Oleh karena itu, semuanya harus mendukung. Saya tidak ingin memaksa untuk membeli, tetapi jika melihat produknya dan saya sudah mencoba langsung, memang wajib kita beli mobil Esemka ini," imbuh presiden.

Dalam acara peresmian itu, ada dua varian produk mobil berjenis pikap yang diluncurkan, yaitu Esemka Bima 1.2 dan Esemka 1.3. Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, dua mobil itu dibanderol dengan harga Rp110 juta yang memang lebih murah ketimbang merek lain di segmen yang sama.

(Semula) Karya Anak Bangsa

“Naik sendiri, cek sendiri, interiornya, [bodi] samping, cat mulus, mesinnya halus. Apa lagi? AC-nya dingin. Harganya murah, cuma Rp90 juta, yang lain Rp250 jutaan,” beber Jokowi bak penjual mobil profesional pada 2012 silam.

Jokowi yang masih menjabat Wali Kota Solo kala itu memilih produk Esemka sebagai mobil dinasnya. Ia menggunakan mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) bertajuk Esemka Rajawali.

Esemka lantas digadang-gadang bakal menjadi mobil nasional seiring melambungnya pamor Jokowi. Namun, setelah Jokowi hijrah ke ibu kota lantaran terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI usai Pemilu 2014, gaung Esemka malah kian melemah.

Program teaching factory yang menghasilkan ide Esemka pertama kali tercetus pada 2007 oleh Direktorat Pembinaan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Untuk bidang otomotif, ditunjuklah 4 SMK di Jawa Tengah dan 1 SMK di Jawa Timur sebagai perintisnya, yakni SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMK Warga Surakarta, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Magelang, dan SMKN 1 Singosari Malang.

Dikutip dari laporan jurnalis Tirto.id Irwan Syambudi, tiga SMK di Solo berhasil merancang 5 unit dengan 2 jenis prototipe mobil. Sedangkan dua SMK lainnya juga membuat prototipe, namun tidak didaftarkan ke PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) yang didirikan pada 2010.

“SMK Borobudur yang juga membuat prototipe tapi tidak diregistrasikan ke PT Esemka, termasuk SMK Singosari,” ungkap Dwi Budhi Martono, Guru Teknik Otomotif SMKN 2 Surakarta yang menjadi pembimbing proyek mobil Esemka.

Pada perkembangannya nanti, proyek Esemka juga melibatkan lebih dari 30 SMK dari beberapa daerah lain di Indonesia.

Mobil buatan siswa SMK ini kemudian diuji kelayakannya di Jakarta pada 2010, namun tidak berhasil dan dinyatakan belum laik jalan.

Dua tahun kemudian atau setelah diputuskan bahwa Esemka akan menjadi mobil dinas wali kota dan wakilnya di Solo, Jokowi meminta agar kendaraan itu kembali diujikan di Jakarta.

Hasil pengujian pada 7 Februari 2012 itu kembali gagal. Kementerian Perhubungan kala itu menyebut mobil Esemka belum memenuhi batas emisi gas buang. Mobil Esemka diujikan lagi pada September 2012. Kali ini dinyatakan lulus uji.

Akan tetapi, setelah Jokowi memutuskan hengkang ke ibu kota untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2012, raung Esemka justru perlahan senyap dan suaranya semakin lamat-lamat.

Jokowi dan “Kebangkitan” Esemka

Meskipun kurang terdengar gaungnya, namun sejatinya Esemka tetap bergerak walau tanpa Jokowi. Hingga tahun 2015, ada beberapa propotipe mobil berbagai jenis yang dihasilkan selain Rajawali (SUV) yang sudah diluncurkan sebelumnya dan sempat dipakai Jokowi.

Untuk varian pikap, muncul Esemka Bima 1.5 dan Bima 1.1, ada pula Esemka Surya, Esemka Digdaya, Esemka Patua, dan Esemka Borneo yang berjenis mobil double cabin, mini truck, serta mini bus, juga Esemka Zhangaro yang bertipe pikap niaga.

Selain Rajawali dan Rajawali R2, Esemka juga punya mobil penumpang dengan wujud yang lebih kecil atau mobil perkotaan, yakni Esemka Hatchback.

Seluruh prototipe mobil Esemka ini dihasilkan oleh SMK-SMK yang sebelumnya telah ditunjuk untuk terlibat di proyek teaching factory. Selama 2012 hingga 2015, mobil-mobil Esemka yang berjumlah 200 unit telah tersebar di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menurut keterangan Martono, berkat capaian hingga 2015 itu, Presiden Jokowi kembali melirik Esemka dan memanggil manajemen PT Solo Manufaktur Kreasi (PT Esemka) ke Istana Negara.

Dari sinilah PT Esemka dihubungkan dengan PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) yang konon dipimpin Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang disebut-sebut juga merupakan salah satu orang dekat presiden.

Infografik HL Indepth Esemka

Infografik HL Indepth Esemka Riwayat Esemka

Kolaborasi PT Solo Manufaktur Kreasi dan PT Adiperkasa Citra Lestari melahirkan perusahaan baru bernama PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH). Esemka pun mulai menapak level industri dan meninggalkan pihak perintisnya.

“Setelah berkolaborasi itu membuat entitas baru, namanya PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH). Itu sudah murni masuk ke ranah bisnis, kami tidak ikut-ikut lagi,” ungkap Martono.

Perusahaan baru Esemka lantas mendirikan pabrik di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Pada 6 September 2019 lalu, pabrik ini diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi kendati pihak Esemka telah menegaskan bahwa produk mereka adalah milik swasta sepenuhnya, tidak untuk mobil nasional.

Kabar terbaru, sejumlah pihak menuding bahwa mobil Esemka yang telah dijajal Jokowi di Boyolali kemarin merupakan jiplakan dari mobil pabrikan Cina dengan merek Changan, bukan murni karya anak bangsa.

Baca juga artikel terkait MOBIL ESEMKA atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Maya Saputri