Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

SBY Sindir Anies Baswedan: Sekarang Tak Amanah, Bagaimana Nanti?

SBY merasa Anies Baswedan tidak jujur dan Amanah, sebab mengingkari apa yang sudah disepakati dan dinilai tidak punya komitmen.

SBY Sindir Anies Baswedan: Sekarang Tak Amanah, Bagaimana Nanti?
Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhonono (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (tengah) hadir menyaksikan pertandingan voli Indonesia melawan Vietnam pada SEA V League putaran pertama di Padepokan Voli Jendral Kunarto, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/Spt.

tirto.id - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut Anies Baswedan tidak bersifat shiddiq atau jujur dan amanah. Hal ini diungkapkan SBY menyikapi manuver Partai Nasdem dan Anies Baswedan yang akan menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapresnya pada Pilpres 2024.

Anies adalah bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang didukung Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat. Sementara Cak Imin adalah Ketua Umum DPP PKB yang membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Partai Gerindra dengan mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Namun belakangan, nama koalisi KKIR merubah menjadi Koalisi Indonesia Maju setelah Partai Golkar dan PAN resmi bergabung. Masuknya partai baru membuat posisi kursi cawapres yang diincar Cak Imin di KKIR tak aman. Hal ini diduga yang membuat Cak Imin bermanuver.

Di sisi lain, Anies diklaim Partai Demokrat telah menyetujui bila cawapresnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Berdasarkan rilis Demokrat, Koalisi Perubahan untuk Persatuan akan melakukan deklarasi bakal capres-cawapres dalam waktu dekat. Namun, semua berubah setelah Surya Paloh mendeklarasikan kerja sama Nasdem-PKB dengan pasangan calon Anies-Cak Imin pada 30 Agustus 2023.

Karena itu, SBY merasa keduanya tidak jujur dan tak amanah, sebab mengingkari apa yang sudah disepakati dan dinilai tidak mempunyai komitmen.

“Sekarang saja tidak shiddiq, jujur, amanah. Bagaimana nanti kalau jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar? Ya mau diapakan,” ucap SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

SBY merasa bersyukur telah ditikung dan ditinggalkan Partai Nasdem. Artinya, pergerakan tersebut tidak dilakukan secara mendadak sehari sebelum batas pencalonan capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Memang kita ditikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang. Bayangkan kalau ditikung dan ditinggalkannya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU,” kata SBY.

SBY mengatakan, peristiwa ini merupakan pertolongan dari Tuhan. Oleh sebab itu, ia meminta kepada semuanya untuk bersyukur.

“Kita diselamatkan oleh Tuhan, oleh Allah apa yang saya maksudkan kita tidak diizinkan oleh Allah,” kata SBY.

SBY menambahkan, “Kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah, yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak jujur, tidak Amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati, tidak memegang komitmen dan janji-janjinya,” kata SBY.

Surat Anies Baswedan

Surat Anies Baswedan. foto/Dok.Medcen Demokrat

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Politik
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Abdul Aziz