tirto.id - Cina telah mengumumkan rencana meluncurkan satelit ke bulan untuk membawa sampel dari bulan ke Bumi sebelum akhir tahun ini. Ambisi Cina ini menurut pandangan pengamat akan menantang ambisi Presiden Donald Trump menghidupkan kembali eksplorasi ke ruang angkasa.
Badan Ruang Angkasa Cina menyebutkan, roket Chang'e-5 tengah menapaki serangkaian pengujian terakhir dan diperkirakan siap diluncurkan sejak Agustus nanti, demikian yang dilansir dari Antara, Rabu (8/3/2017)
"Satelit ini memiliki misi membawa sampel-sampel Bulan ke Bumi sehingga menjadi salah satu misi ruang angkasa paling rumit dan sulit yang dilakukan Cina," kata Hu Hao, pejabat Program Ekplorasi Bulan.
Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping sudah menyeru negaranya untuk menjadi kekuatan global dalam eksplorasi ruang angkasa.
"Beberapa waktu lalu, pemerintahan Trump Amerika Serikat mengungkapkan ambisi kembali ke bulan. Negara kami juga mengumumkan serangkaian rencana eksplorasi ruang angkasa," kata pejabat itu.
Sebagaiman diketahui, Bulan adalah pemberhentian pertama bagi penjelajahan manusia ke ruang angkasa.
Februari lalu, pemerintahan Trump meminta Badan Aeronotika dan Antariksa Nasional NASA untuk mempelajari kemungkinan meluncurkan misi roket berawak untuk diluncurkan pada 2018, kemungkinan ke bulan.
Wahana ruang angkasa baru Cina ini adalah langkah terakhir dalam program eksplorasi ke bulan oleh negara itu yang berharap mendaratkan astronautnya di bulan pada 2036.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari