tirto.id - Saham Twitter melonjak 13 persen pada selasa (23/4/2019), setelah melaporkan pendapatannya di kuartal pertama awal tahun ini.
Mengutip catatan The Guardian, pendapatan untuk kuartal pertama naik 18 persen menjadi 787 juta dolar AS, mengalahkan analisa Wall Street sebesar 776 juta dolar AS.
Kenaikan tersebut meningkatkan harga saham Twitter menjadi 38,81 dolar AS, yang tahun lalu hanya mencapai 31,22 dolar AS.
Twitter juga melaporkan laba bersih dalam triwulan pertama sebesar 191 juta dolar AS atau 25 sen per saham, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan 61 juta dolar AS atau 8 sen per saham, belom termasuk pajak manfaat pajak sebasar 124,4 juta dolar AS.
Pendapatan Twitter juga meningkat karena didorong oleh penjualan iklan yang juga naik 18 persen, menjadi 679 juta dolar AS.
Para eksekutif Twitter mengatakan, mereka melihat peluang untuk menjual iklan yang dapat meningkatkan pendapatan ketika pengguna mengunjungi situs web atau mengunduh aplikasi.
Seperti keberhasilan yang telah dilakukan merek-merek besar, contohnya Walt Disney.
“Disney saat ini, di mana saya mengklik untuk memastikan bahwa saya akan diberi tahu ketika lebih banyak informasi tersedia tentang Star Wars berikutnya,” kata Kepala Petugas Keuangan Twitter, Ned Segal dilaporkan Reuters.
“Sesuatu di mana Anda bisa melihat perpaduan kinerja dan merek seperti iklan Star Trek yang sedang dijalankan,” tambahnya.
Format iklan baru dengan penyedia mitra yang akan membuat konten seperti yang telah dilakukan oleh Asosiasi Bola Basket Nasional AS.
Upaya patroli konten juga membantu Twitter bersaing lebih baik untuk mendapatkan uang dari iklan
Menurut data IBES dari Refinitiv, pengguna aktif bulanan (MAU) meningkat 9 juta menjadi 330 juta dari kuartal sebelumnya. Hal ini jauh lebih baik dari analisa Wall Street yang memperkirakan Twitter akan kehilangan 2,2 juta pengguna.
Twitter sedang berada di bawah tekanan dari anggota parlemen AS, termasuk saingan media sosial lainnya, seperti Facebook.
Saat ini Twitter telah meningkatkan langkah-langkah untuk membersihkan platform dan menghapus ribuan akun spam yang mencurigakan, sebagai penyebab penurunan penggunaan Twitter.
“Kami mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk mengurangi penyalahgunaan dan dampaknya untuk Twitter,” kata Kepala Eksekutif Twitter, Jack Dorsey sebagaimana dilansir The Guardian.
Presiden Donald Trump sering memprotes perubahan kebijakan di Twitter. Trup mengeluhkan perlakuan deskriminasi sebagai seorang Republikan dari Twitter. Trump menyerukan perusahaan media sosial harus "lebih adil".
Twitter langsung memberi tanggapan atas seruan Trump. Twitter mengatakan perushaannya menegakkan aturan tanpa memihak dan setara untuk semua pengguna, terlepas dari latar belakang atau afiliasi politik mereka.
“Kami terus berupaya meningkatkan sistem kami dan akan terus transparan dalam upaya kami.” tegas Twitter dilaporkan The Guardian.
Editor: Yandri Daniel Damaledo