Menuju konten utama

Rusia Siap Gandeng Korea Selatan Atasi Konflik Nuklir Korut

Rusia siap bekerja sama dengan Korea Selatan untuk menjalankan "peranan konstruktif" dalam upaya menangani ancaman nuklir Korea Utara.

Rusia Siap Gandeng Korea Selatan Atasi Konflik Nuklir Korut
Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev

tirto.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Korea Selatan yang baru terpilih, Moon Jae-in, bahwa ia siap menjalankan "peranan konstruktif" dalam upaya menangani ancaman nuklir Korea Utara.

Menurut keterangan kantor kepresidenan Korea Selatan, pernyataan itu dilontarkan Putin saat melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Moon, Jumat (12/5/2017).

Putin menyatakan kesiapannya setelah Moon mengatakan bahwa tugas utama untuk meningkatkan kerjasama antara Rusia dan Korsel adalah dengan memperkuat komunikasi bilateral strategis dalam mencari cara untuk mengekang ancaman nuklir Korut, menurut sumber dari kantor kepresidenan Korea Selatan, Gedung Biru.

"Kami berharap Rusia akan memainkan peranan konstruktif guna dapat menghentikan Korea Utara melancarkan provokasi nuklir serta bergerak menuju perlucutan senjata nuklir," kata Moon kepada Putin dalam pembicaraan yang berlangsung selama 20 menit.

"Saya juga bertujuan menemukan cara untuk segera memulai pembicaraan antara Korea Utara dan Korea Selatan serta perundingan enam pihak," kata Moon.

Perundingan enam pihak yang dimaksudnya adalah pembicaraan yang melibatkan Amerika Serikat, Cina, Jepang, Rusia, Korea Utara dan Korea Selatan mengenai perlucutan senjata nuklir Korut.

Perundingan enam negara itu gagal pada 2008 setelah Korut melakukan peluncuran roket.

Ketegangan terus melanda semenanjung Korea selama berbulan-bulan terkait pengembangan nuklir dan peluru kendali oleh Korut, juga ketakutan bahwa negara itu akan melakukan uji coba nuklir keenam kalinya atau menguji peluru kendali balistik lainnya. Uji coba nuklir Korea Utara itu melanggar resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB.

Moon merupakan sosok liberal yang mendukung pendekatan untuk lebih menciptakan suasana damai dengan Korea Utara dibandingkan dengan pendahulunya yang konservatif.

Selain itu, Moon juga menyatakan harapan bahwa Rusia dan Korsel bisa bekerja sama dalam membangun Asia Timur, termasuk memperpanjang pipa gas alam dari Siberia ke Korea Selatan, menurut sumber Gedung Biru.

Putin mengatakan ia siap membantu semua hal yang mereka bahas dan kedua pemimpin saling mengundang untuk melakukan kunjungan kenegaraan, ungkap Gedung Biru.

Moon menyampaikan bahwa ia akan mengirim seorang utusan khusus ke Rusia dalam waktu dekat sementara Putin mengatakan ia akan menyambut baik kedatangan utusan tersebut.

Kedua pemimpin mengatakan mereka ingin segera bertemu pada pertemuan puncak negara-negara Kelompok 20 di Jerman pada Juli nanti.

Sebelumnya pada Jumat, Moon berbicara dengan Perdana Menteri Inggris Therea May dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dikatakan sumber dari Gedung Biru.

Ia meminta para pemimpin itu untuk membantu pengendalian program nuklir Korea Utara dan keduanya berjanji untuk melakukannya, seperti dilansir dari Channel Newsasia.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri