tirto.id - Rusia berniat memulai lembaran baru dalam hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump. Bersamaan dengan itu, Rusia juga menyampaikan perpisahan kepada Presiden Barack Obama.
"Kami yakin bahwa pemerintahan baru tidak ingin mengulang kesalahan pemerintah yang lalu, yang sengaja menghancurkan hubungan AS dan Rusia," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kamis (1/12/2016) waktu setempat.
Kemenangan Trump dalam pemilihan presiden dan pujiannya kepada Moskow menimbulkan kegemparan di Ukraina dan negara-negara bekas komunis yang kini menjadi bagian dari aliansi NATO pimpinan AS.
Sebabnya, selama kampanye Trump memuji Presiden Vladimir Putin dan mengatakan dia akan berusaha memperbaiki hubungan dengan Moskow. Hal itu menimbulkan keraguan mengenai komitmen Washington terhadap para sekutu NATO-nya, demikian informasi yang dikutip dari Antara, Jumat (2/12/2016).
Lavrov mengatakan kepada Corriere: "Alaminya kami secara positif keinginan keinginan untuk bekerja sama antara kedua negara kami yang ditunjukkan oleh Trump selama kampanye pemilu. Di pihak kami selalu siap untuk dialog jujur dan pragmatis dengan Washington mengenai seluruh pertanyaan bilateral dan global..."
"Kami berharap bahwa tim kebijakan luar negeri presiden baru akan mengambil langkah-langkah konkret ke arah ini dan bahwa kerja sama akan konstruktif," kata Lavrov yang berada di Roma untuk menghadiri konferensi mengenai masalah keamanan Mediterania, di mana dia dijadwalkan bertemu dengan timpalannya dari Amerika Serikat, John Kerry.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari