tirto.id - Proses pembangunan ruas jalan tol Solo-Ngawi sudah mencapai tahap uji laik fungsi dan siap dijadikan jalur fungsional selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. Artinya, pemudik dengan kendaraan golongan I bisa melalui ruas tol sepanjang 90 km ini secara gratis, tanpa tap kartu e-toll.
“Untuk Solo-Ngawi tidak perlu tapping [kartu e-toll], karena masuk jalur fungsional, sehingga masih digratiskan, hanya kalau pemudik akan melanjutkan ke arah Madiun, Caruban, Surabaya, akan disediakan Gerbang Tol sementara Ngawi yang berada di jalur bawah,” ujar Manajer Operasional PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Imam Zarkasih saat ditemui Tirto di kantornya, Selasa (22/5/2018).
Jalan tol Solo-Ngawi ini bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ruas jalan tol Semarang-Solo -yang saat ini masih dalam proses pembangunan- dengan jalan tol Ngawi-Kertosono (Wilangan) yang sudah beroperasi penuh.
Ruas tol Solo-Ngawi ini akan dibuka dua jalur dengan waktu operasional diupayakan bisa 24 jam pada arus mudik mulai 8-17 Juni 2018 dan arus balik mulai 18-24 Juni 2018. “Nanti kita lihat kalau misalnya sampai dengan jam 9 malam sudah tidak ada kendaraan ya ditutup,” kata Imam.
Tol Solo-Ngawi ini terdiri dari tol Solo-Sragen dimulai dari Gerbang Tol (GT) Colomadu hingga GT Sragen dan tol Sragen-Ngawi.
Saat mudik Lebaran tahun ini, untuk tol Solo-Ngawi ini akan dibuka hingga pukul 21.00 WIB. Mengingat jalur tol dari Sragen-Ngawi masih ada beberapa perlintasan sebidang yang belum terhubung dengan jembatan, sehingga akan ada petugas flagman yang berjaga di sekitar 6-7 titik ini.
“Untuk tol Sragen-Ngawi akan dibuka dua jalur, tapi masih ada beberapa pertimbangan, salah satunya karena ada perlintasan sebidang yang belum tertutup. Flagman diperlukan untuk bertugas menjaga perlintasan sebidang agar clear,” katanya.
Apabila nanti jam operasional lebih dari pukul 21.00 WIB, dijelaskan Imam, maka petugas yang berjaga akan diganti dengan petugas kepolisian.
Jika diurutkan, ruas tol Solo-Ngawi ini sambungan dari tol Salatiga-Solo yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Tol Salatiga-Solo (Colomadu) rencananya juga digunakan untuk jalur fungsional. Namun hanya digunakan jalur satu arah.
“Tol Salatiga-Colomadu nantinya dibuka tapi masih satu arah, jadi dari tanggal 8-17 Juni, dari arah barat ke timur, dibuka untuk arus mudik, sedangkan arus balik dari tanggal 18-24 Juni,” terang Iumas PT JSN Huja, di kantornya, Surakarta, Selasa (23/5/2018).
Terkait jam operasional, Imam menjelaskan jam operasional Salatiga-Solo sebenarnya hanya sampai sore, tetapi melihat situasi saat arus mudik nanti. “Terpaksanya nanti tentatif, kalau pemudik numpuk di Salatiga, ya kita akan buka itu pun sampai jam 9 malam, petugas keamanannya kalau sampai malam sudah bukan dari Jasa Marga tapi dari kepolisian,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai target operasional tol Salatiga-Solo (Colomadu), Imam optimistis sesuai target penyelesaian hingga akhir 2018. Sedangkan Colomadu-Sragen ditargetkan sudah bisa beroperasi sepenuhnya pada akhir Lebaran ini mengingat saat ini proses uji laik fungsi sudah berjalan tinggal penentuan tarif. Menyusul kemudian dari Sragen-Ngawi antara 2-3 bulan setelah Colomadu-Sragen selesai.
Jalan tol Salatiga-Colomadu ini masih bagian dari ruas tol Semarang-Solo milik PT Trans Marga Jateng (PT TMJ) sedangkan pelaksana proyeknya dikerjakan oleh PT Jasamarga Solo Ngawi (PT JSN).
Mengenai lampu penerangan jalan tol, di semua ruas tol dari Colomadu ke Sragen akan ada lampu di sekitar gerbang tol dan di interchange atau intersection, tipikal jalan tol luar kota. “Kalau jalan tol tipe luar kota memang tidak ada lampu, hanya ada reflektor dan rambu-rambu. Beda dengan jalan tol tipe perkotaan, memang full lampu bahkan di sepanjang tol, biasanya untuk tol dalam kota,” terangnya.
Bagi pemudik yang menemui kesulitan di dalam jalur tol, PT JSN membuka sentra komunikasi di GT Karanganyar, berikut nomornya 0271-688222/ 081330550900 yang akan difungsikan pada 8-24 Juni 2018.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri