tirto.id - Ribuan warga sipil diyakini masih berada di kantong terakhir ISIS di desa Baghouz, Suriah dekat perbatasan Irak.
Dikutip dari South China Morning Post, ribu warga sipil yang terdiri laki-laki, perempuan hingga anak-anak terus mengalir keluar dari kantong pertahanan ISIS itu.
Jumlah yang sangat besar ini membuat Syrian Democratic Forces (SDF) atau Pasukan Demokrat Suriah memperlambat serangannya. SDF dalam beberapa pekan ini terus menyerang kantong pertahanan ISIS termasuk di Baghouz.
"Pertempuran berlanjut ketika SDF maju ke perkemahan Daesh. Beberapa lokasi dan penyimpanan amunisi telah diledakkan oleh pasukan kami. SDF sekarang memegang posisi di dalam kamp di Baghouz. " kata juru bicara SDF Mustafa Bali.
Di Baghouz pada hari Minggu (17/3/2019), pasukan SDF menyerang kamp pertahanan pejuang ISIS.
Pasukan yang dipimpin Kurdi, yang didukung oleh pesawat tempur koalisi pimpinan AS, telah "menghujani" ISIS selama seminggu, yang menyebabkan ribuan pejuang dan anggotanya menyerah.
Juru bicara SDF Kino Gabriel mengatakan pada konferensi pers bahwa diperkirakan 5.000 orang pejuang ISIS masih bersembunyi di desa Baghouz. Namun SDF belum bisa memverifikasi angka itu, seperti dikutip Aljazeera.
SDF tidak menentukan batas waktu yang jelas untuk mengakhiri operasi di Baghouz. SDF memperkirakan bahwa mungkin diperlukan beberapa hari lagi setidaknya sebelum ISIS didorong dari benteng terakhirnya itu.
"Saya harap ini tidak akan memakan waktu lebih dari satu minggu tetapi ini adalah perkiraan pribadi," kata Kino Gabriel di desa Sousa di Suriah timur.
Gabriel mengatakan hampir 30.000 anggota ISIS dan kerabat mereka telah menyerah kepada pasukan yang didukung oleh AS sejak 9 Januari 2019, termasuk lebih dari 5.000 pejuang dan 34.000 warga sipil dievakuasi dari ISIS pada periode yang sama, lanjutnya.
Editor: Agung DH