tirto.id - Sebanyak 38 pejuang ISIS terbunuh dalam serangan Pasukan Demokratik Suriah atau Syrian Democratic Forces (SDF) di Baghouz, kantong terakhir ISIS.
Empat orang pasukan SDF juga ikut terbunuh dalam penyerangan tersebut, seperti yang dilaporkan Mustafa Bali, Kepala Urusan Media SDF melalui akun Twitternya, Rabu (13/3/2019).
Dalam pertempuran yang berlangsung selama satu jam tersebut, pasukan SDF maju ke perkemahan pejuang ISIS di desa Baghouz dan pada satu titik mengelilingi kelompok pejuang tersebut dan mulai menyerang. Pertempuran ini adalah yang paling berat untuk merebut Baghouz.
“SDF telah melancarkan 30 serangan udara di lokasi pertahanan dan juga fasilitas penyimpanan senjata,” kata Hoda Abdel-Hamid yang melaporkan untuk Aljazeera.
“Semua serangan dan pengeboman terjadi dalam gelap, dan saat terang terjadi situasi kebuntuan yang mana pasukan SDF menunggu apakah ada reaksi dari pimpinan ISIS yang masih di Baghouz,” lanjutnya.
Penyerangan terhadap militan ISIS ini telah dimulai sejak September 2018, dan diharapkan berakhir bersamaan dengan penyerangan ini. Kino Gabriel menyatakan penyerangan terhadap kelompok militan ini akan berakhir dengan baik.
Melansir ABC News, Komandan Ketiga SDF, Dilbrin Nargiz mengatakan bahwa penyerangan dimulai saat subuh. Sebaliknya, pejuang ISIS beroperasi saat siang hari karena mereka kekurangan fasilitas penerangan dan senjata.
Sekitar 500 pejuang ISIS mengambil alih Baghouz yang ditempati 3-4 ribu penduduk, termasuk perempuan dan anak-anak.
Pejuang ISIS menanamkan ranjau darat dan beberapa jebakan di desa tersebut dan sekitarnya. Penangkapan militan ISIS di Baghouz, yang merupakan kantong terakhir ISIS ini akan menjadi tonggak penting dalam kampanye pemberantasan ISIS dalam 4 tahun terakhir.
Editor: Yantina Debora