Menuju konten utama

Irak Klaim Bunuh 9 Pimpinan ISIS, 2 Prajurit AS Ikut Terluka

Irak mengeklaim salah satu dari 9 pimpinan yang terbunuh dalam operasi gabungan itu adalah Gubernur Irak untuk ISIS, Jassim al-Mazroui Abu Abdel Qader.

Irak Klaim Bunuh 9 Pimpinan ISIS, 2 Prajurit AS Ikut Terluka
Bendera ISIS di garis depan di sisi barat Raqqa, timur laut Suriah, 17 Juli 2017. (Foto AP/Hussein Malla, File)

tirto.id - Irak mengeklaim bahwa mereka telah menewaskan 9 komandan ISIS, termasuk tokoh utama organisasi tersebut. Selain itu, Amerika Serikat juga melaporkan 2 prajurit mereka terluka dalam penyerangan tersebut.

Komando Gabungan Operasi Irak menyampaikan bahwa pasukan kontra-terorisme mereka telah menewaskan 9 teroris, di antaranya yang disebut sebagai Gubernur Irak untuk ISIS, Jassim al-Mazroui Abu Abdel Qader.

Komando Gabungan juga melaporkan bahwa penyerbuan di Pegunungan Hamrin utara itu dilakukan dengan dukungan teknis dari intelijen koalisi anti-jihadis Pimpinan AS dan mengatakan, "sejumlah besar senjata disita dalam operasi yang masih berlangsung" sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Sementara itu, Pentagon, lewat Juru Bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, membenarkan AS bekerja sama dengan pasukan Irak melakukan penyerbuan ke markas ISIS.

“Penggerebekan itu menewaskan sejumlah anggota ISIS,” katanya kepada para jurnalis sebagaimana disampaikan VOA Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Mereka juga melaporkan dua anggota militer AS luka-luka dalam penyerbuan tersebut. Kedua prajurit tersebut pun tengah menerima penanganan medis. "Keduanya dalam kondisi stabil dan dirawat karena luka-luka," kata Ryder.

Sebelumnya, ISIS menyerbu sebagian besar wilayah Irak dan negara tetangga, Suriah, pada 2014 silam. Mereka pun memproklamirkan gerakan 'kekhilafahan' setelah mengambil wilayah di kedua negara tersebut.

ISIS berhasil dikalahkan Irak bersama pasukan lokal yang didukung koalisi militer internasional pada 2017 lalu. Kemudian, ISIS kehilangan wilayah yang dikuasai di Suriah oleh pasukan Kurdi yang didukung Amerika Serikat pada 2019 lalu.

Akan tetapi, sisa-sisa kelompok ini masih aktif dan melancarkan serangan sporadis. Dalam sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani mengumumkan, “pembunuhan gubernur Irak dan delapan pemimpin senior organisasi teroris Daesh,” dengan menggunakan istilah bahasa Arab untuk ISIS.

Sudani mengatakan, operasi tersebut menyasar persembunyian ISIS di Pegunungan Hamrin dan bersumpah untuk mengejar para jihadis yang berada di Irak. Pasukan keamanan Irak, dengan dukungan koalisi pimpinan AS, telah melakukan penyerbuan di berbagai lokasi yang dicurigai sebagai persembunyian ISIS.

Militer AS seblumnya, yakni pada Jumat (18/10/2024), melaporkan bahwa “serangan udara presisi” yang dilakukan pasukan Irak pada awal bulan ini telah menewaskan seorang pemimpin senior ISIS dan tiga militan lainnya. Pada akhir Agustus, sebuah operasi gabungan oleh pasukan AS dan Irak menewaskan 15 anggota ISIS di gurun barat Irak.

Dalam laporan yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juli lalu memperkirakan ada sekitar 1.500 hingga 3.000 militan yang tersisa di Irak dan Suriah. Saat ini, Amerika Serikat memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 tentara di Suriah sebagai bagian dari koalisi. Washington dan Baghdad bulan lalu mengumumkan, akan mengakhiri misi militernya yang telah berlangsung selama satu dekade di Irak dalam waktu satu tahun.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz