Menuju konten utama

Review Film The Turning, Kisah Pengasuh Anak di Rumah Misterius

Film The Turning (2020) mengisahkan horor yang dialami seorang pengasuh anak di sebuah rumah kuno misterius.

Review Film The Turning, Kisah Pengasuh Anak di Rumah Misterius
Ilustrasi Bioskop. FOTO/iStockphoto

tirto.id - The Turning merupakan film bergenre thriller dengan tema horror misteri, yang kisahnya mengacu pada novel klasik karya Henry James terbitan 1898, "The Turn of the Screw."

Film tentang pengasuh anak di rumah misterius ini rilis resmi di Amerika Serikat pada 24 Januari 2020, kemudian tayang perdana di bioskop Indonesia pada 5 Februari 2020.

Penulisan skenario film The Turning (2020) dikerjakan oleh Carey W Hayes dan Chad Hayes, meski tetap berkiblat kepada naskah novel Henry James. Sementara Floria Sigismondi bertindak sebagai sutradara.

Walaupun namanya jarang terlibat dalam proyek film panjang, Sigismondi termasuk dalam jajaran sutradara yang turut mengerjakan beberapa serial tv populer. Hemlock Grove (2014), Daredevil (2016), dan The Handmaid's Tale (2017) merupakan sebagian hasil kerja Sigismondi.

The Turning (2020) diproduksi dengan kolaborasi 3 pihak, yakni Dreamworks Pictures, Reliance Entertainment, dan Vertigo Entertainment. Sedangkan distribusinya di bawah naungan Universal Pictures.

Sinopsis Film The Turning

Film ini mengisahkan tentang Kate Mandell (Mackenzie Davis) seorang guru yang memutuskan keluar dari pekerjaannya, usai menerima tawaran sebagai pengasuh anak. Tugas Kate sebenarnya cukup simpel, mengawasi gadis kecil berusia 7 tahun bernama Flora Fairchild (Brooklynn Prince).

Flora adalah anak yatim piatu dari keluarga kaya raya. Diceritakan bahwa Flora menyaksikan sendiri kecelakaan di gerbang pintu rumah yang merenggut nyawa kedua orangtuanya. Flora lalu tinggal berdua dengan Mrs. Grose (Barbara Marten), seorang asisten rumah tangga yang dingin.

Terlepas dari keadaan yang menimpa dirinya, Flora adalah anak yang ceria. Ia mengajak Kate berkeliling manor besar atau villa kuno yang menjadi tempat tinggalnya. Meski demikian, ada satu tempat yang tidak mereka kunjungi, yakni koridor sayap timur.

Awalnya, Kate tidak merasakan keanehan apa pun di rumah itu. Ia juga berjanji kepada Flora tidak akan meninggalkannya. Namun sejumlah kejadian aneh dan misterius mulai bermunculan.

Situasi kian tak terkendali saat kakak Flora yang bernama Miles Fairchild (Finn Wolfhard) pulang ke rumah. Miles dikeluarkan dari sekolah asrama lantaran nyaris membunuh temannya sendiri.

Seiring waktu, kedua anak bersaudara ini menampakkan ketidakstabilan emosi. Hal ini membuat Kate ketakutan, marah, sekaligus bertanya-tanya.

Kenakalan Miles dan Flora, serta penampakan dua hantu Quints (Niall Greig Fulton) dan Miss Jessel (Denna Thomsen), mulai meneror Kate. Ia pun berubah menjadi paranoid usai melihat potongan rahasia gelap dari para penghuni rumah tersebut.

Ketakutan Kate mewujud menjadi halusinasi yang begitu nyata. Ia membayangkan hantu Quints memburu dirinya dan anak-anak.

Namun, akhir film ini menggantung. Hal ini mungkin membuat sebagian penonton kurang puas. Ini pula yang bisa jadi membuat film The Turning (2020) mendapat nilai rendah di IMDb, yakni hanya 3,8/10, dari 8.552 penilai.

Skor yang disematkan laman Rotten Tometoes buat film berdurasi 1 jam 34 menit tersebut pun tak terlalu menggembirakan, yakni 11 persen pada tomatometer, dan 15 persen dari penonton umum.

"Film ini patut dipuji untuk menemukan cara baru menceritakan kisah klasik. Hanya saja dongeng ini telah diceritakan dengan lebih baik dan sangat jelas sebelumnya,” tulis Associated Press, dalam ulasannya.

Terlepas dari itu semua, The Turning (2020) tetap punya sisi menarik. Seperti latar musik gubahan Nathan Barr yang cukup membuat jantung tersentak dan bulu kuduk berdiri.

Selain itu, pemilihan setting lokasi yang menggambarkan villa kuno dari abad 17 dengan rimbun pepohonan, cukup mendukung dengan atmosfer horror dalam The Turning.

Baca juga artikel terkait REVIEW FILM atau tulisan lainnya dari Hana Afifah Nuraini

tirto.id - Film
Kontributor: Hana Afifah Nuraini
Penulis: Hana Afifah Nuraini
Editor: Oryza Aditama