tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), belum mau membeberkan terkait masalah kursi menteri untuk partainya di pemerintahan Prabowo-Gibran jika terpilih di Pemilu 2024. Dia mengakui saat ini koalisi sedang fokus mengawasi proses penghitungan suara.
AHY mengakui setelah pengumuman resmi dari KPU pada 20 Maret 2024, koalisi Prabowo-Gibran akan bertemu. Nantinya, akan menyiapkan langkah-langkah transisi untuk pemerintahan yang berkualitas.
"Tentu pada akhirnya, tidak hanya peran, memang pada akhirnya akan bicara portofolio dan biarkan itu menjadi pembicaraan presiden mendatang, selebihnya kita akan membicarakan itu bersama beliau," kata AHY di Istana Negara, Rabu (13/3/2024).
Terkait jatah menteri, dia mengeklaim partainya menyerahkan kepada Prabowo sebagai pemegang hak prerogatif. Namun, dia enggan membeberkan apa isi pembicaraan tersebut.
"Saya sendiri sudah menghadap ke Pak Prabowo Subianto dan beliau menyampaikan sama-sama kita kawal dulu proses penghitungan suara ini," ungkap AHY.
"Beliau selalu mengajak kita bicara bersama, saya tidak ingin menyampaikannya di sini, kami ingin pemerintahan ke depan sukses, dikawal dengan baik-baik oleh partai-partai pengusungnya tetapi kita juga ingin stabilitas di parlemen bisa dijaga karena apapun kebijakan harus bisa dikawal di parlemen," kata AHY.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno, membantah terkait adanya tawaran jabatan menteri dari pasang calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sementara itu, Sandiaga menuturkan, partainya saat ini masih mengawal perolehan suara pemilihan legislatif (pileg).
"Jadi, tidak ada tawaran-tawaran menteri kepada saya," kata Sandi di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin