Menuju konten utama

Resmikan ETM, Sri Mulyani Sebut 15 GW PLTU Pensiun Lebih Awal

Sri Mulyani Indrawati bersama Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa resmi meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM).

Resmikan ETM, Sri Mulyani Sebut 15 GW PLTU Pensiun Lebih Awal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat jumpa pers selepas memimpin G20 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (12/11/2022) malam. (tirto.id/Dwi Aditya Putra)

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa resmi meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM). Peluncuran ini sebagai salah satu platform kerjasama pendanaan untuk proyek energi bersih.

"Melalui ETM ini kami pemerintah Indonesia membuka akses kerjasama yang transparan dan kompatibel. Sehingga semua pihak bisa melihat bersama potensi pengembangan proyek energi bersih di Indonesia yang bisa dikolaborasikan," ujar Sri Mulyani dalam Peluncuran ETM di Jimbaran, Bali, Senin (14/11/2022).

Pemerintah Indonesia, lanjut Sri Mulyani akan menggunakan skema ETM untuk mempensiunkan PLTU. Rencananya, PLTU Cirebon di Jawa Barat dengan kapasitas 660 megawatt (MW) menjadi pembangkit berbasis batu bara yang dipensiunkan pertama kali.

"Tentu saja ini perlu perencanaan yang lebih matang baik secara finansial maupun teknologi yang akan dilakukan oleh PLN," kata Sri Mulyani.

"Kami telah mengidentifikasi 15 GW PLTU untuk dipensiunkan lebih awal. Ini ukuran yang besar untuk menentukan aksi jangka pendek dan berarti untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih," sambungnya.

Sri Mulyani menambahkan, dalam menjalankan proyek energi bersih di Indonesia, pemerintah menjamin harga yang terjangkau bagi masyarakat. Sekaligus bisa memberikan dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

"Tentu saja melalui skema ini akan memberikan jaminan bahwa masyarakat tetap bisa mengakses energi bersih yang murah dan andal, juga memberikan keuntungan bagi investasi, pertumbuhan ekonomi, sekaligus tetap menyehatkan PLN dan juga memberikan keuntungan bagi investor maupun lembaga internasional sekaligus kita semua bisa mengurangi emisi karbon," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PLTU PLN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang