tirto.id - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan rencana pemberian insentif sebesar Rp5 triliun untuk pembelian kendaraan listrik dipastikan terealisasi pada tahun ini. Agus mengklaim skema pemberian insentif pun terus dikaji.
"Jadi pasti jadi. Finalisasi masih terus," katanya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menambahkan, pembahasan insentif kendaraan listrik terus dimatangkan.
"Lagi dimatangkan (aturannya) perlu sedikit lagi," imbuhnya.
Sebelumnya, pemerintah tengah menyiapkan insentif sebesar Rp5 triliun untuk pembelian kendaraan listrik. Insentif bakal diberikan untuk motor listrik, mobil listrik, dan bus listrik produksi dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, rencana alokasi anggaran insentif pembelian kendaraan listrik untuk tahun depan itu, masih terus dibahas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Ini sedang bicara dengan Bu Menteri Keuangan nilainya Rp5 triliun, nanti dibagi motor berapa, mobil berapa. Bus kita akan pertimbangkan juga," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Airlangga menjelaskan, pada dasarnya pemberian insentif kendaraan listrik dilakukan oleh semua negara sebagai upaya melakukan transisi ke energi bersih. Negara kompetitor, seperti Thailand juga telah memberikan insentif pembelian kendaraan listrik.
"Transisi energi, salah satu pengguna terbesar adalah sektor otomotif, dan sektor otomotif ini, semua negara eropa memberikan insentif," kata dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin