Menuju konten utama
Kasus Suap Dirjen Hubla:

Rekening Joko Prabowo Terinspirasi dari Nama Jokowi dan Prabowo

Adi Putra mengaku rekening atas nama Joko Prabowo terinspirasi dari nama capres pemilu 2014. KTP yang dipakai untuk membuat rekening ternyata palsu, dibuat di jalan pramuka.

Rekening Joko Prabowo Terinspirasi dari Nama Jokowi dan Prabowo
Komisaris PT Adhi Guna Keruktama, Adiputra Kurniawan bersiap menjalani pemeriksa di gedung KPK, Jakarta, Selasa (5/9/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Terdakwa suap perizinan di Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan 2017 Adi Putra Kurniawan angkat bicara mengenai asal-muasal rekening atas nama Joko Prabowo yang diserahkan kepada mantan Dirjen Perhubungan Laut Antonius Tony Budiono.

Nama rekening tersebut rupanya terinspirasi dari dua kandidat calon presiden dalam pemilihan Presiden 2014 Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (21/12/2017), Adi menjelaskan bahwa dirinya menggunakan tiga nama selama ini, yakni Adi Putra Kurniawan atau dikenal Yeyen, Yongki Goldwing, dan Joko Prabowo.

"Joko Prabowo itu saya nama ngarang," kata Adi.

"Joko Prabowo nama ngarang?" tanya Ketua Majelis Hakim Saifudin Zuhri memastikan.

"Ya itu nama Jokowi sama Prabowo nyalonin jadi capres," ujar Adi.

Adi menjelaskan ketiga nama tersebut ada KTP sehingga bisa didaftarkan di bank. Ia mengaku, KTP dengan nama Yongki dan Adi dibuat secara resmi. Sedangkan untuk nama Joko Prabowo, ia mengaku memalsukan lewat pihak tertentu. "Dibuat di jalan Pramuka," jawab Adi.

Dalam pemeriksaan tersebut, hakim menggali rekening-rekening yang digunakan oleh Adi. Hakim menanyakan apakah ada rekening yang dibuat dari ketiga nama tersebut. Ia pun mengaku, ada tiga rekening dengan nama Adi, enam rekening dengan nama Yongki, serta 22 rekening dengan nama Joko Prabowo.

Saat jaksa menanyakan alasan rekening Joko berjumlah banyak, Adi berdalih rekening tersebut dibuat dalam rangka tidak mau membawa uang tunai. ATM tersebut diserahkan kepada sejumlah pihak dan dikembalikan bila selesai dipakai."Kebanyakan mereka tidak dikembalikan," kata Adi.

Dari rekening yang telah dia buat, Adi mengakui memberikan uang sejumlah Rp2,3 triliun melalui ATM secara bertahap kepada Tonny Budiono sebagai balas budi karena bisa memenangkan tender proyek pengerukan pelabuhan di Tanjung Mas Semarang.

Pada persidangan Senin kemarin, di tempat yang sama, Tonny tak menampik tuduhan itu. Ia mengaku menerima sebuah buku tabungan bernama Joko Prabowo, kartu ATM, beserta nomor identifikasi personal dari Adi. Tonny mengaku, saldo awal rekening tersebut berisi uang ratusan juta.

"'Pak Tonny ini ada ATM, buku tabungan 300 juta untuk keperluan operasional'," ungkap Tonny menirukan ucapan Adi saat itu.

Baca juga artikel terkait SUAP DIRJEN HUBLA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH