tirto.id - Kondisi pelemahan nilai tukar atau kurs ke level Rp15.000 per dolar AS dalam beberapa waktu terakhir membuat sejumlah pihak mendorong Bank Indonesia melakukan penyesuaian suku bunga acuan. Hal itu dilakukan agar investor betah di Indonesia.
Terkait dorongan itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meramalkan kenaikan suku bunga acuan membuat cicilan KPR dan kendaraan menjadi lebih mahal. Sebab, perbankan akan menyesuaikan dengan suku bunga acuan.
"Menaikkan suku bunga acuan berimbas kepada pelaku usaha korporasi, UMKM maupun konsumen. Cicilan KPR dan kendaraan bermotor bisa lebih mahal," kata Bhima kepada Tirto, Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Bhima menuturkan pelemahan kurs rupiah akan mendorong percepatan kenaikan suku bunga acuan. Bank sentral dinilai perlu naikkan 25 hingga 50 basis poin suku bunga untuk menahan aliran modal keluar.
"BI masih menahan suku bunga tentu risk nya naik di market. Kondisi likuiditas didalam negeri bisa mengetat apabila pelemahan kurs terus terjadi. Karena pelemahan kurs menunjukkan adanya tekanan arus modal asing yang keluar," pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin