Indeks Ujaran Kebencian

Tersangka kasus ujaran kebencian Jonru Ginting kembali menjalani pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya, Minggu (1/10/2017) sore.

Tersangka dugaan ujaran kebencian Jonru Ginting resmi ditahan Penyidik Polda Metro Jaya.

Pengacara Jonru meminta polisi bersikap adil dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.

Kejagung berjanji akan mengangani kasus ini dengan sungguh-sungguh karena sindikat ini menimbulkan banyak kerugian terhadap bangsa.

Jasriadi dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa kejiwaannya.

Masyarakat banyak mengakses berita melewati media sosial terlebih dulu. Akibatnya tak sepele.

Sri Rahayu Ningsih (SRN) alias Ny Sasmita dan Muhammad Faizal Tonong (MFT) akan segera disidang dalam kasus ujaran kebencian.

Polisi berdalih Asma Dewi mengumbar ujaran kebencian di medsos menjelang Pilkada Jakarta. Tapi kuasa hukum Asma Dewi membantah alasan itu.

Presidium membantah Asma Dewi sebagai bendahara Tamasya Al Maidah. Menurut mereka, Asma Dewi hanya menjadi narahubung.

Kasus ujaran kebencian dari tersangka Sri Rahayu Ningsih akan segera dilimpahkan ke kejaksaan. Dua tersangka lain masih dalam penyidikan polisi.

Dari hasil penelusuran, tim siber Bareskrim menemukan adanya aliran dana senilai Rp75 juta dari bendahara aksi Tamasya Al-Maidah ke rekening bendahara grup Saracen Cyber Team.

Pengacara Alfian Tanjung keberatan kliennya ditahan di Rutan Mako Brimob karena kasus pidana yang menjerat Alfian tidak masuk dalam kategori kejahatan luar biasa.

Penahanan terhadap Jonru hanya bisa dilakukan setelah yang bersangkutan dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan kelompok Saracen diduga sudah terlibat dalam produksi sejumlah konten negatif selama Pilkada 2017, bahkan sudah aktif pascapemilihan Presiden 2014.

Menurut Kapolri, pelaku Saracen sulit ditangkap karena mereka melakukan kejahatan siber.

Presiden Jokowi menegaskan kasus Saracen harus dilawan dan ditindak tegas pelakunya oleh pihak kepolisian.

Pernyataan Jonru bahwa akan menjaga NKRI, dinilai Guntur Romli, sebagai reaksi karena Jonru dilaporkan kasus dugaan ujaran kebencian ke pihak kepolisian.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan situs Saracen belum diblokir untuk membantu polisi melakukan penyidikan.

“Yang bersangkutan ini adalah sebagai founder Saracen atau pendiri atau yang membuat kelompok Saracen ini di sosmed,” kata Martinus.

Polisi menangkap satu terduga pembuan akun grup facebook Saracen di Pekanbaru Riau pada Rabu, 30 Agustus 2017.