Indeks Telegram
BNPT Minta Telegram Perjelas SOP Blokir Konten Radikalisme
BNPT mengharapkan otoritas aplikasi Telegram juga memblokir konten terorisme dalam jaringan telepon genggam dan memperjelas SOP-nya.
Kemkominfo Pastikan Telegram Dapat Dinormalisasi Kembali
ISP diminta untuk memblokir 11 situs Telegram. Namun, Kemkominfo menyebutkan bahwa situs Telegram dapat normal kembali.
Siapa Sebenarnya Pavel Durov Pendiri Telegram?
Pavel Durov pencipta Telegram asal Rusia itu sedang jadi bahan omongan di Indonesia. Kemenkominfo telah memblokir aplikasi buatannya.
Kapolri Sebut Teroris Sering Manfaatkan Telegram
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan aplikasi komunikasi "Telegram" digunakan oleh banyak kelompok teroris di Indonesia.
Presiden Jokowi Sebut Pemblokiran Telegram Punya Dasar Kuat
Presiden Joko Widodo mengisyaratkan keputusan pemerintah sudah bulat untuk memblokir akses ke layanan aplikasi Telegram. Menurut Jokowi, keputusan itu diambil berdasar alasan kuat.
Jawaban Pavel Durov, CEO Telegram: Kami Bukan Teman Teroris
Lewat salurannya di Telegram, Pavel Durov mengusulkan langkah-langkah solusi untuk menjawab situasi terbaru soal rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir layanan pesan Telegram.
Telegram Dianggap Tak Sesuai dengan Prosedur Kominfo
Selain dinilai mengandung konten radikalisme dan terorism, website Telegram diblokir karena tidak sesuai dengan prosedur Kominfo.
Mencegah Terorisme Tak Cukup Hanya dengan Memblokir Telegram
Pengamat media sosial Nukman Luthfie lebih menekankan pada aspek edukasi dan penegakan hukum dalam menangkal terorisme.
Negara-negara yang Memblokir Telegram
Beberapa negara seperti Rusia, China dan Iran sudah lebih dahulu memblokir Telegram dengan berbagai alasan.
Wapres Minta Menkominfo Aktif Tangkal Radikalisme di Medsos
Jusuf Kalla meminta Menkominfo lebih aktif lagi dalam menangkal penyebaran radikalisme yang tersebar di Internet.
Menkominfo Sebut BIN dan BNPT Setuju Telegram Diblokir
Menkominfo mengaku telah berkonsultasi dengan tiga institusi besar terkait dengan pemblokiran situs Telegram.
Menkominfo Beri Syarat ke Telegram Supaya Batal Diblokir
Syarat yang diberikan Kemenkominfo kepada Telegram adalah dengan membuat SOP guna menangkal konten-konten radikalisme.
Telegram, Makin Populer (Dianggap) Makin Mengkhawatirkan
Telegram akan diblokir karena dianggap oleh pemerintah Indonesia "membantu penyebaran radikalisme." Padahal tak semua konten di Telegram berbahaya. Banyak kelompok diskusi bermanfaat di layanan pesan tersebut.
Menkominfo Punya Bukti Telegram Memuat Konten Radikalisme
Rudiantara mengaku memiliki bukti bahwa Telegram banyak memuat propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian hingga ajakan atau cara merakit bom.
CEO Telegram Tanggapi Kabar Pemblokiran oleh Kemenkominfo
Kemenkominfo ingin memblokir Telegram karena diduga banyak memuat propaganda radikalisme, terorisme dan paham kebencian.
Kominfo Blokir Telegram
Telegram diblokir oleh Kominfo karena mengandung konten-konten yang mengajarkan radikalisme.
Survei: Pesan Intoleransi Bertebaran di Media Sosial
Kelompok-kelompok yang menyebarkan sikap intoleransi dengan cara-cara radikal mengancam kehidupan keberagaman. Hasil survei INFID dan jaringan GUSDURian menggambarkan hal itu.
Bahaya di Balik Rahasia Pesan Terenkripsi
Facebook telah secara resmi mengumumkan layanan enkripsi pada aplikasi pesan instan milik mereka, mengikuti teknologi yang kini hampir lazim ditemukan di seluruh aplikasi pesan instan yang beredar. Hal ini menegaskan, bahwa privasi telah menjadi kebutuhan netizen di dunia maya, di tengah kekhawatiran seputar bahayanya.
Telegram, "Barang Panas" Baru Favorit Teroris
Twitter, Facebook, WhatsApp terlalu mudah dilacak oleh aparat keamanan. Muncul Telegram dengan enkripsi yang sulit ditembus. Militan pun berbondong-bondong pindah ke Telegram.